Gumoh meski merupakan hal yang biasanya terjadi pada anak, namun terkadang bisa menimbulkan kekhawatiran bagi ibu, terlebih bagi wanita yang baru pertama kali menjadi ibu.
Gumoh disebabkan karena klep penutu pada lambung dan saluran cerna belum berfungsi maksimal sehingga makanan atau cairan lebih menjadi lebih mudah keluar. Namun jangan khawatir dan baiknya simak cara mengatasi anak gumoh setelah makan dibawah ini.
1. Posisikan bayi telantang saat tidur
Hindari kebiasaan tidur tengkurap pada anak bayi karena selain bisa menyebabkan gumoh juga bisa menghindari terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak. Saat tidur posisikan kepala lebih tinggi sedikit dari badan dan kaki anak. Simak pula bahaya tidur sehabis makan bagi wanita ya, bun.
2. Sesuaikan ukuran dot untuk anak
Berikanlah ukuran dot yang tepat dan sesuai untuk bayi atau balita. Ukuran dot yang lebih besar membuat susu keluar lebih banyak sehingga akan memicu gumoh pada anak. Dan juga jangan biarkan anak mengisap botol dot yang telah kosong.
3. Porsi makanan atau susu yang lebih sedikit
Cara mengatasi anak gumoh berikutnya adalah dengan mengurangi porsi makanan atau susu pada anak setiap kali makan. Namun frekuensi makannya lebih ditingkatkan atau lebih sering.
Jangan lupa untuk membuat bayi sendawa saat makan atau setelah makan untuk menghindari anak gumoh. Ini juga merupakan cara mengatur pola makan untuk diet sebagai cara menurunkan berat badan loh.
4. Posisikan bayi lebih miring
Jangan memberikan ASI, susu formula atau makanan dalam keadaan anak sedang tidur karena ini juga menjadi pemicu gumoh pada anak. Posisikan tubuh anak sedikit lebih tegak saat makan hingga setelah selesai makan dalam rentang waktu 20-30 menit agar makanan turun dalam saluran cerna anak dengan baik. Perhatikan juga dampak susu formula pada bayi 0-6 bulan ya bun.
5. Tenangkan bayi setelah makan atau minum ASI
Bayi yang bergerak aktif setelah makan atau minum ASI bisa menimbulkan tekanan pada perutnya. Tekanan yang terjadi saat bayi menggeliat atau menangis juga merupakan salah satu penyebab gumoh pada anak. Jadi setelan anak minum atau makan menu MPASI untuk bayi 6 bulan, tenangkan terlebih dahulu sebelum lanjut beraktivitas.
6. Miringkan bayi saat gumoh
Posisikan bayi dalam keadaan miring atau tengkurap saat ia mengeluarkan atau memuntahkan makanan hingga tuntas. Jangan mengangkat bayi yang sedang muntah atau gumoh karena bisa menyebabkan gumoh masuk ke paru-paru. [AdSense-B]
7. Ganti kembali cairan yang dikeluarkan
Mengganti kembali cairan yang hilang atau keluar akan mencegah terjadinya dehidrasi pada bayi. Jangan biarkan bayi dehidrasi dengan memberikan air putih, ASI atau susu formula. Ini adalah tips menjadi ibu yang baik untuk anak dalam merawat anak.
8. Perlu untuk konsultasi ke dokter jika gejala lebih parah
Jika anak masih sering gumoh, memuntahkan makanan atau minuman dengan terpaksa, vairan gumoh yang tampak abnormal, mengeluarkan makanan dalam jumlah banyak, sulit bernapas, perut membuncit, demam dan susah makan maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Demikianlah 8 cara mengatasi anak gumoh setelah makan. Gumoh pada anak akan berkurang seiring dengan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu persiapan menjadi ibu rumah tangga itu juga harus mencangkup pengetahuan yang segudang dalam mengurus anak dan juga harus tahu cara melatih kesabaran menghadapi anak yang selalu banyak tingkah.
Percaya atau tidak, zodiak sedikit banyak mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Mulai dari sifat,…
Wanita berzodiak aries umumnya memiliki beberapa kelebihan yang patut dibanggakan. Kelebihan wanita aries, di antaranya…
Melahirkan merupakan salah satu momen dalam kehidupan seorang wanita yang sangat menakjubkan. Melahirkan tak hanya…
Kesehatan dalam semua aspek harus menjadi yang utama. Apalagi jika menyangkut permasalahan kehidupan seksual. Sering…
Kentang merupakan salah satu hasil pertanian yang tumbuh subur dan melimpah di Indonesia. Kentang juga…
Di tengah maraknya aksi boikot terhadap beberapa merk terkenal, termasuk merk untuk produk-produk kecantikan, sudah…