Kista dan miom yang tumbuh menempel pada dinding rahim wanita, sejatinya bersifat jinak (tidak memicu kanker), yang mana kista dan miom ini pada pertumbuhannya dapat muncul sewaktu-waktu tanpa disertai gejala apapun. Walaupun begitu, pada beberapa wanita, diakui gejalanya bisa terasa sangat menyakitkan, hingga mengakibatkan pembengkakan pada salah satu bagian tubuh disertai pendarahan. Menurut data statistik, kedua masalah kesehatan ini dapat menjangkit hampir 75% dari seluruh populasi wanita yang ada.
Baca Juga:
Miom memiliki ukuran dan bentuk yang beragam, mulai dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Sementara itu, rahim dapat terserang lebih dari satu kista, baik kecil maupun besar. Dari penjelasan singkat tersebut, dapat disimpulkan seberapa dekat kemiripan antara miom dan kista. Lantas, apa yang membuat keduanya berbeda? Perbedaan utama yang paling mendasar terletak pada tekstur dan lokasinya.
Kista umumnya berupa gumpalan daging yang berisikan cairan, sedangkan miom adalah jaringan-jaringan otot yang memadat. Untuk mengetahui keberadaan kista dan miom di dalam tubuh secara akurat, pasien dapat menjalani pemeriksaan Pelvic Ultrasound. Apabila Anda penasaran Perbedaan Kista dan Miom , Anda dapat menyimaknya pada penjelasan rinci berikut ini.
Kista adalah gumpalan daging berisi cairan yang menempel pada organ inang di dekatnya. Tanpa disadari, kehadiran kista tidak hanya mengganggu kerja organ yang ditempelinya, namun juga dapat memengaruhi fungsi organ lain seperti kulit, hati, ginjal, payudara, rahim, otak, dsb. Ukurannya beragam, mulai dari sekecil makhluk mikroskopis, hingga sebesar bola tenis.
Sedangkan di sisi lain, miom adalah pertumbuhan sel-sel yang ditemukan pada uterus atau rahim. Secara harfiah, miom bersifat non-kanker. Miom umumnya menjangkit wanita pada masa produktif. Jarang sekali wanita berusia di bawah 30 tahun yang terserang penyakit ini, pun wanita yang telah melewati masa menopause-nya. Miom dapat tumbuh dimana saja di dalam rahim, selama ada jaringan-jaringan otot terinfeksi tempatnya tumbuh.
Baca Juga:
Dari sekian banyaknya jenis kista, yang paling umum menjangkit wanita adalah kista fisiologis. Kista jenis ini tidak terlalu mengkhawatirkan sebenarnya, karena rata-rata kista fisiologis tidak menimbulkan gejala khusus apapun dan sebagian besar dapat hilang dan sembuh dengan sendirinya. Ukurannya baisanya kecil, kurang dari 5 cm. Oleh karena itu, dalam kebanyakan kasus, penderita tidak menyegerakan diri untuk meminta pertolongan kesehatan kecuali jika kista telah menunjukkan gangguan-gangguan tertentu. Kista fisiologis dapat dideteksi dengan bantuan ultrasound. Barulah kemudian pengobatan terhadap kista didasarkan pada bagaimana kista ini terlihat di bawah ultrasound. Apabila kista berukuran besar (ukurannya sekitar 6 – 20 cm), mungkin akan menunjukkan gejala seperti rasa sakit di perut, kembung, pembengkakan perut, nyeri di daerah sekitar perut karena tekanan pada organ di sekitarnya, dan sering buang air kecil. Dalam beberapa kasus, kista dapat membengkok sehingga sulit untuk mengobatinya. Dalam hal ini, kista muncul seperti balon dengan benang, dimana benang bisa digulung dan dipelintir oleh jaringan utama kista.
Sementara untuk miom, pertumbuhan jaringan-jaringannya dapat menjadi sangat padat dan terletak di otot di bawah endometrium rahim dan memelintir rongga rahim, bahkan luka kecil akibat iritasi di area ini bisa menyebabkan pendarahan dan ketidaksuburan. Besarnya dapat mencapai hingga 2,5 cm.
Baca Juga:
[AdSense-B]
Penyebab utama dari kista hingga saat ini masih belum dapat dipastikan dengan tepat, namun beberapa diantaranya yang telah diketahui antara lain karena faktor genetik, kerusakan organ, penyumbatan saluran organ oleh debu yang mengakibatkan tersumbatnya jalur air, atau kondisi medis seperti polycystic ovarian syndrome yang berperan dalam perkembangan kista.
Seperti kista, penyebab utama dari miom pun belum sepenuhnya dapat diungkap oleh ahli kesehatan, namun ada beberapa faktor yang diduga berpengaruh dalam pertumbuhannya, seperti tingginya hormon estrogen dan progesterone yang cenderung mempercepat pertumbuhan miom, yang karena hal tersebut jugalah ukuran miom membesar dengan cepat sewaktu kehamilan, saat dimana level hormon mencapai puncaknya. Obesitas adalah faktor lain yang memungkinkan untuk menimbulkan miom, karena berhubungan pula dengan meningkatnya hormon estrogen di dalam tubuh. Semasa menopause, sebagian besar miom mengecil – bahkan menghilang – disebabkan oleh penurunan level hormon. Wanita yang jarang mengonsumsi sayur dan buah-buahan serta mengonsumsi terlalu banyak daging merah berada pada posisi yang beresiko terserang miom.
Gejala pada kista antara lain:
Baca Juga:
Sementara itu, gejala pada miom antara lain sebagai berikut:
[AdSense-A]
Kekhawatiran utama yang muncul akibat kista antara lain:
Sedangkan kekhawatiran utama yang muncul akibat miom antara lain:
Baca Juga:
Untuk menangani kista, pengobatan yang disarankan adalah untuk membuang kista dengan jalan operasi, baik operasi penyedotan cairan kista ataupun pengangkatan kista.
Berbeda dari kista, untuk mengobati miom, perawatan yang dibutuhkan sepenuhnya didasarkan pada gejala apa saja yang timbul. Pada kasus yang lebih ringan, obat penghilang rasa sakit diberikan kepada pasien untuk meredakan rasa sakit akibat miom. Kemudian, pasien diberikan obat untuk mengurangi jumlah pendarahan saat menstruasi. Pada kasus yang sangat berat, pasien harus menjalankan pilihan untuk operasi histerektomi atau pengangkatan rahim, miomektomi atau pengangkatan miom, ablasi endometrium dengan medium laser, dan MRI yang dipandu ultrasound terfokus pada miom atau laser untuk membakar embolisasi arteri miom dan rahim yang menghambat pasokan darah ke miom. Dua opsi terakhir sangat dipertimbangkan bagi penderita miom dengan tingkat resiko kesehatan yang besar.
Untuk mengangkat kista dari rahim yang terinfeksi, sebuah sayatan dibuat menjulur dari dalam bagian pusat untuk melihat kondisi organ dalam lebih menyeluruh. Kemudian, peralatan medis lain dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengeluarkan kista. Apabila ukuran kista terlalu besar, kemungkinan besar akan secara langsung dipotong-potong dan kemudian dibuang. Pada kasus terburuk, tim bedah harus membuat sayatan yang lebih besar untuk menyingkirkan kista sebagai satu bagian yang utuh (apabila ukurannya terlampau besar), sehingga sangat tidak mungkin untuk dipotong-potong terlebih dahulu. Pemulihan dari laparoskopi – atau bahasa awamnya “operasi lubang kunci” – membutuhkan waktu sekitar seminggu, sementara untuk penyembuhan total membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu lamanya.
Baca juga:
Di sisi lain, untuk membuang miom dari dalam tubuh, sebuah alat akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui saluran rahim yang akan mengikis miom dari dinding rahim. Tindakan dokter berikutnya bergantung pada apakah miom berada pada leher rahim atau tidak. Pemulihan dari tindakan medis ini hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 1 hari saja sebab tidak ada sayatan atau operasi apapun yang dibuat. Dokter akan memberikan estrogen pada rahim pasien untuk membantu penyembuhannya.
Kami harap semoga penjelasan mengenai perbedaan-perbedaan antara kista dan miom di atas dapat menjawab pertanyaan Anda tentang keduanya. Apabila Anda memiliki gangguan kesehatan dan berasumsi bahwa hal tersebut kemungkinan adalah salah satu di antara kista dan miom, Anda dapat menanyakannya secara langsung pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan terbaik.
Percaya atau tidak, zodiak sedikit banyak mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Mulai dari sifat,…
Wanita berzodiak aries umumnya memiliki beberapa kelebihan yang patut dibanggakan. Kelebihan wanita aries, di antaranya…
Melahirkan merupakan salah satu momen dalam kehidupan seorang wanita yang sangat menakjubkan. Melahirkan tak hanya…
Kesehatan dalam semua aspek harus menjadi yang utama. Apalagi jika menyangkut permasalahan kehidupan seksual. Sering…
Kentang merupakan salah satu hasil pertanian yang tumbuh subur dan melimpah di Indonesia. Kentang juga…
Di tengah maraknya aksi boikot terhadap beberapa merk terkenal, termasuk merk untuk produk-produk kecantikan, sudah…