Mom, Ikuti 3 Cara Ini Dalam Menghadapi Anak Hiperaktif Dijamin Ampuh

Jika kita mendengar istilah hiperaktif pasti pikiran kita terarahkan kepada kondisi anak yang tidak bisa diam dan anak yang tidak mengenal lelah. Mengurus anak yang hiperaktif memang melelahkan dan menguras tenaga, dalam mengurusnya kita harus perhatian penuh supaya si anak tidak melakukan sesuatu yang berlebihan dan dapat membahayakan dirinya.

Anak-anak hiperaktif memiliki ketidakmampuan untuk mengontrol perilakunya, bahkan bisa dikatakan aktivitas yang dilakukan si anak melebihan aktivitas anak-anak yang biasanya. Kekurangan dari anak yang hiperaktif yaitu susah dalam fokus atau memusatkan perhatiannya, dapat beraktifitas berlebihan dan memiliki reaksi yang cepat tanpa dipikir panjang.

Bila dibiarkan saja, hal ini dapat merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Maka dengan itu kita harus memberikan perhatian penuh kepada setiap tingkah si anak sama halnya jika dibiarkan akan seperti dampak psikologis membandingkan prestasi anak

Tetapi tenang mom, ada beberapa cara dalam menenangkan anak hiperaktif sehingga lebih tenang dan fokus dalam melakukan sesuatu hal tanpa membahayakan dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Beragam cara dalam menenangkan anak yang hiperaktif:

1. 1. Jauhkan Anak dari Gangguan

Tanpa kita sadari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita dapat mengganggu perhatian dan fokus si anak, sehingga si anak tidak mengatur dirinya. Maka penting bagi kita dalam mengatur suasana tempat yang nyaman bagi si anak terutama dalam belajar sehingga si anak dapat lebih fokus.

Bila kita memaksa si anak untuk duduk dengan tenang malah hal ini dapat mengakibatkan si anak semakin tidak tenang dan dapat melakukan beberapa hal di luar kendalinya. Maka cara terbaik adalah mengurangi hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi dan perhatian si anak.

Contohnya seperti menaruh meja belajar jauh dari pintu, jendela dan hal-hal yang dapat menjadi sumber suara ribut merupakan  cara melatih kesabaran menghadapi anak

1. 2. Mengatur Pola Hidup Anak yang Terstruktur

Dalam mengatur pola hidup anak yang hiperaktif merupakan tanggung jawab ibu terhadap anak, kita sebagai orang tua harus biasakan hidupnya terjadwal dan terstruktur. Seperti melakukan rutinitas sederhana yang dapat dilakukan setiap hari dan berulang-ulang seperti bangun tidur, bersihkan tempat tidur, gosok gigi, sarapan pagi, belajar, dan seterusnya.

Sehingga hal ini dapat membantu si anak lebih fokus, apalagi anak-anak hiperaktif dapat beraktifitas berlebihan karena mereka bingung akan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

Kegiatan dan rutinitas yang tersusun rapi dapat membantu otak si anak untuk belajar dan menerima kegiatan yang terstruktur. Hal ini dapat membuat si anak lebih tenang dan fokus dalam sehari-hari.

1. 3. Harus Sabar

Tidak jarang dari orang tua yang tidak sabar melihat tingkah laku si kecil karena terlalu aktif sehingga sering sekali orang tua merasa kesal kepada tingkah lakunya. Pada dasarnya anak yang hiperaktif dapat menunjukkan emosinya lebih kelihatan jelas, emosi tersebut dapat berupa kegembiraan atau bahkan amarah yang begitu besar jika perasaan hatinya tiba-tiba menjadi buruk.

Jika hal ini terjadi, kita diharapkan untuk tetap sabar dan tenang dalam menghadapi si anak. Kurang-kurangin membentak dan memberikan hukuman berupa kekerasan kepada si anak.

Dengan perlakuan anda yang penyabar, secara tidak langsung si anak akan belajar lebih tenang dan tidak agresif, bahkan perlakuan anda yang sabar dan tenang dapat meredakan kemarahan si anak yang sering tidak terkendali.

Jika kita merasakan emosi kita tidak stabil, kita dapat menenangkan diri kita dengan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafas secara perlahan untuk meredakan amarah kita merupakan cara menjadi wanita sabar dan penyayang

Itulah 3 cara menghadapi si kecil yang hiperaktif, kunci terpenting dalam menghadapi si kecil yang super aktif adalah kita sebagai orang tua mengenal baik tentang si anak dan memahami kemauan dia dengan baik.

Diharapkan kita dapat bersabar dalam menghadapi segala tingkah si kecil karena si anak masih dalam pengawasan kita. Semoga artikel ini membantu ya moms untuk menjadi cara menjadi ibu yang menyenangkan.