Apa itu puasa? Puasa biasanya identik dengan orang-orang yang beragama Islam, dengan momentumnya yang indah, yakni bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, orang dengan agama Islam dari seluruh penjuru dunia melaksanakan ibadah puasa dan dibarengi pula dengan ibadah lainnya, yang dilakukan selama satu bulan penuh. Sederhananya, puasa dilakukan dengan cara tidak makan dan minum selama berjam-jam.
Ternyata, tak hanya orang beragama Islam saja yang dapat melakukan puasa. Puasa pun juga dilakukan pada ajaran agama dan kepercayaan lain, serta di bangsa lain, seperti pada agama Budha, Kristen, Katolik, Hindu, Yahudi, bahkan ajaran Yunani kuno.
Lalu, mengapa banyak orang rela menahan lapar dan haus dengan cara berpuasa? Tentu saja manfaat puasa untuk kesehatan tubuh sangatlah banyak, misalnya saja manfaat puasa untuk kulit wajah dan untuk diet.
Ya, puasa memang bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Namun, wajib tahu cara diet sukses yang tetap aman.
Simak tips diet dengan puasa berikut ini:
Puasa di luar bulan Ramadhan tetap dapat dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan intermitten fasting (IF).
Intermittent fasting mulai banyak dilirik oleh beberapa kalangan sebagai cara untuk mengatur pola makan yang baik dan benar. Inti dari intermittent fasting ini sendiri ialah membatasi kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Salah satu caranya adalah dengan membatasi jam makan. Cara ini dinilai paling efektif untuk mengurangi kalori yang masuk ke dalam tubuh karena adanya batasan pada jam-jam yang diperbolehkan untuk makan.
Biasanya, intermittent fasting dengan cara ini memiliki jendela makan antara 8 – 12 jam. Jendela makan ialah rentang waktu yang diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan.
Misalnya:
Waktu di atas tentu hanya contoh saja dan dapat fleksibel atau disesuaikan dengan jadwal perorangan masing-masing. Yang terpenting adalah hanya boleh makan pada saat jendela makan terbuka saja.
Di luar jendela makan wajib puasa makanan, namun boleh tetap minum. Pastikan minuman yang dikonsumsi di luar jendela makan adalah minuman yang mengandung nol kalori, misalnya air putih atau manfaat minum kopi dan teh tanpa gula.
Tak hanya puasa Ramadhan, terdapat satu lagi metode berpuasa dalam agama Islam yang dapat dijadikan sebagai cara untuk diet. Puasa tersebut adalah puasa Daud.
Puasa Daud dilakukan dengan cara melakukan puasa pada hari ini dan tidak puasa pada esok hari. Dengan kata lain, urutan puasa ini misalnya Senin puasa – Selasa tidak – Rabu puasa – Kamis tidak dst.
Dengan cara ini, kalori yang masuk ke dalam tubuh akan jauh lebih terkontrol, karena saat berpuasa, kalori yang masuk ke dalam tubuh biasanya hanya maksimal 800 kalori saja. Sementara, kebutuhan kalori harian pada orang dewasa antara 2000 – 2500 kalori per hari.
Puasa Daud bisa juga menjadi cara puasa yang menyenangkan, karena tidak perlu dilakukan setiap hari, dan juga pada hari yang sedang tidak puasa, tetap boleh mengonsumsi makanan dan minuman kesukaan tanpa ada batasan.
Diet 5:2 artinya tidak puasa selama lima hari, dan berpuasa pada dua hari setelahnya. Diet ini dapat dilakukan dengan cara, misalnya tidak puasa pada hari Senin – Jumat dan berpuasa pada hari Sabtu dan Minggu. Apakah cara ini menjadi lebih ringan daripada dua cara diet dengan puasa sebelumnya? Jawabannya adalah belum tentu.
Memang terlihat mudah saja ketika hanya harus berpuasa dalam 2 hari dan dapat makan minum apapun dalam 5 hari. Namun yang perlu diingat, saat hari berpuasa, kalori yang masuk dalam tubuh saat berbuka hanya diperbolehkan sekitar 25% dari kebutuhan kalori harian saja atau sekitar 500 – 600 kalori.
Memang, dengan kalori yang masuk hanya sedikit akan membuat tubuh menjadi lemas, hilang konsentrasi, bahkan pusing. Tips untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi banyak cairan yang tidak mengandung kalori, seperti air putih atau teh tanpa gula.
Makan – berhenti – makan disebut juga dengan metode diet eat-stop-eat. Diet ini termasuk juga ke dalam salah satu intermittent fasting yang sedikit kurang populer, karena caranya yang dianggap cukup ekstrim.
Eat-stop-eat diciptakan oleh Brad Pilon. Beliau menyebutkan bahwa metode diet ini dilakukan dengan cara berpuasa selama 24 jam, sebanyak dua kali dalam seminggu dan lima hari sisanya tetap makan dengan bertanggung jawab.
Makan dengan bertanggung jawab memiliki arti makan apapun yang baik dan mencukupi gizi tubuh, boleh dilakukan seperti makan biasa, yakni tiga kali makan besar, atau beberapa kali makan kecil dalam sehari. Namun, yang perlu diperhatikan adalah dalam 24 jam tersebut, harus ada satu kali makan besar.
Contohnya: seseorang akan melakukan puasa 24 jam mulai pukul 8 pagi sampai 8 pagi lagi di hari berikutnya. Maka, pada hari ini sebelum pukul 8 pagi harus sudah makan dan berbuka pada keesokan harinya setelah pukul 8 pagi.
The warrior diet sebenarnya mirip dengan membatasi jam makan pada intermittent fasting, yakni hanya makan saat jendela makan terbuka. Namun, ada beberapa hal yang tentu menjadi pembeda dari kedua metode puasa ini.
The warrior diet terinspirasi oleh pola makan orang jaman dahulu, yakni lebih banyak bergerak untuk berburu atau mencari makanan daripada mengonsumsi makanan itu sendiri. Maka inilah yang menjadi perbedaannya, yakni pada metode the warrior diet diperlukan juga olahraga dengan intensitas sedang dan makan dengan kalori yang sedikit.
Berikut merupakan tata cara melakukan the warrior diet:
Percaya atau tidak, zodiak sedikit banyak mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Mulai dari sifat,…
Wanita berzodiak aries umumnya memiliki beberapa kelebihan yang patut dibanggakan. Kelebihan wanita aries, di antaranya…
Melahirkan merupakan salah satu momen dalam kehidupan seorang wanita yang sangat menakjubkan. Melahirkan tak hanya…
Kesehatan dalam semua aspek harus menjadi yang utama. Apalagi jika menyangkut permasalahan kehidupan seksual. Sering…
Kentang merupakan salah satu hasil pertanian yang tumbuh subur dan melimpah di Indonesia. Kentang juga…
Di tengah maraknya aksi boikot terhadap beberapa merk terkenal, termasuk merk untuk produk-produk kecantikan, sudah…