Drama Korea adalah salah satu produk budaya populer (pop culture) yang lahir di Korea Selatan. Sebagai bagian dari Korean Wave (Hallyu), drama Korea telah sukses digemari oleh banyak orang dari berbagai penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Penikmatnya datang dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Hanya dengan gawai dan koneksi internet, siapa saja sudah bisa menonton drama Korea di mana pun dan kapan pun.
Fenomena ini sudah menjadi hal biasa. Namun, selain sebagai sarana hiburan, ternyata drama Korea bisa memberikan pengaruh buruk bagi penikmatnya. Berikut beberapa kemungkinan buruk yang bisa terjadi jika terlalu banyak menonton drama Korea.
1. Berdampak buruk untuk kesehatan
Kebanyakan menatap layar gawai ketika menonton drama Korea menyebabkan tubuh kurang bergerak dan menimbulkan efek negatif bagi kesehatan mata. Seperti mata kelelahan dan memerah, terpapar radiasi monitor, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
Salah satu penelitian menemukan fakta bahwa setiap satu jam melakukan aktivitas menonton dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung dan penyakit diabetes. Penyebabnya adalah kurang menggerakkan badan.
Pola hidup seperti ini berakibat pada menumpuknya kalori dan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh yang menyebabkan kegemukan. Hobi menonton drama Korea boleh saja, namun, harus diwaspadai agar tidak kecanduan.
2. Melupakan kehidupan nyata
Ketika seseorang sudah kecanduan drama Korea, terkadang bisa membuat lupa diri dan melupakan segala realitas di kehidupan nyata. Seperti, menjadi lupa waktu, tidak fokus dengan pekerjaan, hingga kurang bersosialisasi dengan lingkungan. Ketiga hal ini tentu bisa merugikan kehidupan seseorang.
Siapa saja bisa mengalaminya. Mereka akan lupa waktu belajar, bermain, dan beristirahat. Di era teknologi yang semakin pesat, manusia tidak bisa menghindar dari hal tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya kontrol diri dalam menyikapi segala hal yang dengan mudah bisa kita akses dari berbagai penjuru dunia. Buatlah batasan nyata antara hobi (menonton drama Korea) dan realitas.
3. Daya tahan tubuh menurun
Keasyikan nonton drama Korea membuat lupa waktu sampai kurang tidur. Hal ini sering terjadi ketika seseorang sedang maraton nonton drama Korea. Bisa karena ketagihan dengan cerita yang menarik, atau merasa tidak mau ketinggalan orang lain yang sudah menontonnya lebih dulu.
Manusia butuh tidur minimal 7 jam dalam sehari. Hal ini bisa berdampak serius bagi daya tahan tubuh jika tidur kurang dari itu. Ketika daya tahan tubuh seseorang menurun, penyakit akan mudah menyerang sistem pertahanan tubuh. Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi, kan?
4. Kecanduan
Ketidakmampuan untuk mengontrol diri terhadap suatu hal sering dikaitkan dengan istilah kecanduan. Seperti, menyukai suatu hal secara berlebihan dan menjadikannya adiksi. Di mana, adiksi (kecanduan) bisa menyebabkan hal buruk terhadap fisik dan mental.
Penyebabnya yakni hormone dopamin yang ada di dalam otak mengalami peningkatan. Umumnya dopamin memang dibutuhkan dan bermanfaat bagi otak, namun, jika berlebihan atau tidak terkendali akan menyebabkan gejala dan perilaku kecanduan.
Efek jika seseorang sudah kecanduan (menonton drama Korea) akan muncul perasaan menghayati berlebihan, mengaitkan kondisi tokoh atau pemeran sebagai sesuatu yang relate dengan dirinya, hingga muncul ekspektasi yang terlampau tinggi dan tidak masuk akal di kehidupan nyata.
5. Demam Korea
Biasanya, jika seseorang keseringan nonton drama Korea akan terbawa unsur-unsur Korea di dalamnya. Seperti, rasa ingin menggunakan kata-kata berbahasa Korea dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari, muncul keinginan untuk menikmati makanan dan minuman yang ada di drama Korea (ramen, soju, dan makanan khas Korea lainnya)
Mengikuti style berpenampilan seperti artis Korea, hingga menggunakan produk skin care dari Korea. Fenomena demam Korea ini acap kali terjadi di Indonesia dan seperti sulit dihindari bagi kebanyakan penikmat drama Korea.
Mengikuti trend Korea boleh-boleh saja, asalkan tidak berlebihan dan membuat kantong jebol. Bergayalah berdasarkan kemampuan jika tidak ingin mengalami hal yang merugikan bagi diri sendiri.
6. Emosi tidak stabil
Keseringan menonton drama Korea yang ber-genre melodrama akan membuat penonton terbawa suasana hingga merasa sedih yang berlebihan. Begitu pun sebaliknya, perasaan akan dengan mudah menjadi terlalu bahagia karena adegan-adegan dalam drama Korea.
Kedua hal ini bisa meningkatkan mood baik bagi seseorang. Karena tujuan dari menonton drama adalah mendapatkan penghiburan. Namun, jika terlalu sering, bisa merusak mood seseorang. Perasaan akan kebingungan dalam membedakan mana yang realitas dan bukan.
7. Susah move on
Dampak ini acap kali dialami oleh para pecinta drama Korea. Drama Korea yang memiliki alur cerita menarik cenderung akan membuat penonton susah move on. Ini adalah salah satu efek yang kurang baik dari menonton drama Korea. Keinginan untuk mendapatkan hiburan adalah salah tujuan menonton drama Korea.
Jika efek yang didapat membuat suasana hati kurang baik, artinya ada yang salah dalam melakukan aktivitas ini. Munculnya perasaan susah move on bisa jadi salah satu akibatnya. Hal ini bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak sekolah, orang dewasa, hingga orang tua. Jadi, bijaklah dalam menyikapi segala hal yang disuguhkan oleh suatu tontonan termasuk drama Korea.
Saran untuk para penikmat drama Korea
Mendapatkan hiburan dari kegiatan menonton drama Korea adalah hak bagi siapa saja. Namun, perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas tontonannya. Terlalu banyak menonton drama Korea ternyata bisa menimbulkan banyak hal negatif yang sudah sepatutnya dihindari. Efek negatif tersebut bisa dihindari dengan cara membuat batasan yang jelas.
Seperti, menonton drama Korea tidak lebih dari 3 jam dalam sehari, berolahraga ringan agar tubuh tetap bergerak, tidak mengonsumsi camilan berlebihan, dan disarankan untuk menonton ketika hari libur agar tidak mengganggu aktivitas utama sehari-hari.