Terkadang tidak semua orang dapat menanggapi, memperlakukan, seseorang dengan baik, terutama dengan wanita. Eksploitasi terhadap kita dan mungkin anda salah satunya sebagai wanita, dirasa seperti sudah mulai mengkhawatirkan.
Hal tersebut bisa merambah ke fisik, bahkan psikis, dari permasalahan yang berbeda-beda. Mungkin dari masa penjajahan, adalah keberadaan perempuan atau pun wanita, dianggap hanya sebagai mesin untuk memenuhi nafsu belaka.
Tidak mendapatkan hak yang sebenarnya wanita juga ada bagiannya, dan lainnya. Di era sekarang, berbeda lagi. Salah satu yang menjadi fokus, adalah ketimpangan gender terutama dalam masalah dunia karir. Pernikahan yang kerap kali wanita mengalami marital rape.
Di lingkungan sosial sering terkena gasliting, kekerasan seksual, dan sebagainya dengan mudah. Lalu, bagaimana caranya agar bisa mengatasi hal tersebut? Berikut ulasannya:
1. Perkuat Bounderies Diri
Dengan cara tidak ragu mengatakan tidak terhadap perlakuan yang dirasa mengganggu. Kurang nyaman, dan sebagainya. Dan jangan pernah menafsirkan pada diri sendiri, bahwa ketersinggungan orang lain terhadap sikap anda, kemarahan orang lain, ketidaksukaan orang lain terhadap respon anda kepada mereka, itu bukanlah tanggungjawab anda.
Karena jika begitu, anda akan menyalahkan diri anda sendiri, dan mereka yang mengeksploitasi anda baik fisik atau pun mental, akan selalu berada disekeliling anda.
2. Perkuat Diri dengan Value yang Baik
Seseorang yang suka mengeksploitasi orang lain, mereka melakukan demikian karena merasa lebih mampu dari anda, dan bisa memperlakukan anda sesuka hati mereka. Jadi, cara mengatasi hal tersebut yang mutakhir selanjutnya.
Adalah memupuk diri dengan kemampuan yang mumpuni. Selalu belajar menjadi pribadi yang ber-value baik dan berkualitas. Tidak memikirkan mereka yang selalu mencoba untuk mempengaruhi diri anda, dan menjebak ke permainan mereka, yang berujung mengeksploitasi anda.
3. Jangan Ragu untuk Berkata “TIDAK”
Dilema menjadi seorang wanita, iaiah diri wanita yang selalu dididik untuk memiliki pribadi yang bisa berempati, memahami orang lain, baik tanpa maupun ada feedback dari seseorang yang dipahami tersebut. Alhasil sebagai wanita, kadang suka ragu bahkan sulit, mengatakan tidak untuk perlakuan atau hal yang sebenarnya bisa ditolak, apalagi kepada lawan jenis.
Jadi, PR besar selanjutnya adalah, anda harus memupuk diri untuk tidak ragu dan takut untuk mengatakan “TIDAK” atas perlakuan mereka terhadap anda, yang dirasa kurang nyaman. Karena, anda juga memiliki hak mengatur diri anda, dan badan anda, hingga tenaga dan pikiran anda sendiri. Jadi, tidak ada satu orang sekalipun, yang bisa mengatur bahkan hingga mengeksploitasi diri anda.
4. Menjadi Diri Sendiri, dan Independen
Wanita pada dasarnya bisa menjadi pemimpin, Independen, dapat mengatur hidupnya sendiri, dan sebagainya. Menjadi diri sendiri dan independent, adalah hal, yang bisa menjadi senjata untuk anda sebagai perempuan / wanita, dalam menghindari eksploitasi yang bisa terjadi kepada anda, entah dengan perantara manapun.
5. Bersikap Tegas
Belajar bersikap tegas, kadang juga sering dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang, terutama para kaum pria, yang menganggap bahwasannya wanita demikian, adalah mereka yang tidak mempunyai empati yang tinggi, yang selayaknya wanita pada umumnya.
Seolah menganggap wanita demikian tidak bisa berempati, tidak bisa perduli terhadap situasi orang lain. Padahal, antara tegas dan tidak perduli terhadap orang lain, sangat berbeda konsepnya. Tegas dalam hal ini, adalah mencegah wanita agar tidak mengalami eksploitasi. Entah dalam bentuk fisik seperti kekerasan seksual, dan sebaganya, maupun secara psikis.
6. Hindari Bersikap Tidak Enakan
Imbas daripada berempati dan memilih untuk terus mendengarkan keluh kesah seseorang ketimbang memvalidasi apa yang menjadi keluh kesah sendiri, adalah menjadi pribadi yang tidak enakan terhadap orang lain.
Hal tersebut menjadi salah satu celah bagi para pelaku eksploitasi, memanfaatkan kepribadian wanita yang demikian, sehingga mereka dapat mengkontrol wanita tersebut dengan mudahnya, dan sesuka hati mereka. Alhasil yang mendapatkan sisi negatif, imbas negatif, tidak bisa keluar dari lingkungan tersebut, adalah wanita itu sendiri, dan mungkin anda yang sekarang merasakan.
7. Perkuat Perlindungan Diri
Ada begitu banyak narasi yang sering kita dengar di lingkungan sosial. Dimana memberikan pernyataan, bahwa wanita adalah makhluk yang lemah, dan mudah dieksploitasi oleh siapapun. Hanya karena, kita sebagai wanita, tidak bisa menjaga diri dengan baik. Padahal tidak demikian konsepnya. Seseorang yang memang predator, bagaimanapun caranya.
8. Berani Speak-Up
Ada begitu banyak ketimpangan yang wanita alami, karena masih ada begitu banyak pula wanita yang masih ragu dan takut untuk speak up atas hal yang terjadi pada mereka. Mengingat dianggap berbeda dan lainnya, terkadang sering dilihat sebelah mata, dan itu tidak semua wanita mau dan biasa saja terhadap penilaian tersebut.
Tapi jika dipikir kembali, apakah akan tetap demikian? Masih sanggup mendapatkan eksploitasi dari para oknum yang suka memperlakukan anda seenaknya sebagai perempuan / wanita? Karena bagaimanapun, siapa lagi yang mau berjuang untuk hak-hak perempuan / wanita, selain mereka sendiri.
Meski era sekarang ada beberapa pria yang menyadari akan ketimpangan tersebut, tapi itu baru beberapa persen dari mereka, yang masih menganggap wanita, adalah sesuatu yang dapat dikontrol sesuka hati, dan sebagainya.
Jadi, sudah saatnya perempuan / wanita untuk terus bergerak, memperjuangkan hak-hak yang memang sebenarnya bisa didapatkan. Karena bagaimanapun wanita juga seorang manusia. Dimana mereka mempunyai hak yang bisa mereka dapatkan, walaupun mereka adalah seorang wanita.