Kulit memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu sebagai pelindung/barrier utama jaringan atau organ di bawahnya, mengatur suhu tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menyediakan berbagai macam reseptor rangsangan. Salah satu permasalahan dermatologi yang menjadi perhatian masyarakat adalah penuaan kulit.
Menurut Fitzpatrick, kulit dapat diklasifikasikan berdasarkan reaksinya terhadap paparan sinar matahari serta sinar UV menjadi 6 tipe, dimulai dari tipe I (sangat pucat) hingga tipe VI (sangat gelap). Variasi warna atau pigmentasi kulit pada manusia ditentukan oleh jumlah, susunan, dan tipe melanin pada kulit. Pigmen melanin ini berfungsi memberikan perlindungan alami terhadap paparan sinar UV.
Penurunan kemampuan proliferasi sel-sel pada kulit dapat menyebabkan penipisan lapisan kulit serta penurunan fungsi fisiologisnya, sehingga terjadi penurunan kemampuan untuk mempertahankan kelembaban kulit dan penurunan produksi keringat dan sebum.
Penurunan sintesis dan peningkatan degradasi matriks ekstraseluler dapat menyebabkan perubahan pada kulit seperti munculnya kerutan (wrinkle), hilangnya elastisitas kulit, dan kulit menjadi kendur.
Penuaan dini merupakan suatu proses penuaan pada kulit yang lebih cepat dan terjadi sebelum waktunya. Penuaan dini merupakan suatu proses degenerative yang mengakibatkan perubahan structural dan elastisitas kulit dengan ditandai adanya kerutan/wrinkle, kulit yang kasar dan kering, dan hiperpigmentasi.
Berikut terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penuaan dini atau muka tua sebelum waktunya diantaranya yaitu :
1. Paparan sinar UV
Matahari merupakan sumber utama dari sinar UV. Sinar UV terbagi menjadi 3 jenis, yaitu UVA, UVB, dan UVB serta memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Sinar UVA merupakan jenis sinar UV yang dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam serta dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang lebih berat.
Sinar ini dapat merusak jaringan elastin pada kulit, sehingga kulit akan mudah keriput sebelum waktunya serta dapat juga memunculkan flek/bintik-bintik hitam pada wajah. Paparan sinar UV yang berlebih dan berkepanjangan, dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit.
Untuk menghindari bahaya paparan sinar UV, gunakan tabir surya ber SPF sebelum melakukan aktivitas terutama aktivitas out door yang terpapar langsung dengan sinar matahari.
2. Merokok
Zat kimia yang terkandung dalam rokok seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan jaringan serta menghambat aliran darah ke area wajah. Selain itu, sel-sel pada kulit akan sulit untuk beregenerasi. Hal tersebut dapat menyebabkan munculnya keriput pada wajah serta wajah akan tampak lebih kusam.
3. Pola makan tidak sehat
Pola makan yang tidak sehat juga akan memicu terjadinya penuaan dini pada wajah. Contoh bahan makanan yang dapat mempengaruhi kondisi ini adalah karbohidrat dan gula. Kedua jenis bahan makanan tersebut dapat mengganggu sintesis kolagen pada kulit.
Selain kedua jenis bahan makanan di atas, makanan seperti junk food juga dapat mempengaruhi kondisi ini. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak antioksidan seperti kacang-kacangan, brokoli, wortel, dan sayuran atau buah-buahan lainnya yang mengandung antioksidan.
4. Konsumsi alkohol
Minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Selain itu, minuman beralkohol juga dapat menurunkan kadar vitamin dalam tubuh seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin B3. Ketiga vitamin tersebut berperan sebagai antioksidan dimana memiliki proses penting dalam regenerasi sel-sel kulit.
5. Posisi tidur
Posisi tidur yang tidap tepat juga dapat menyebabkan penuaan dini. Hal tersebut dikarenakan Ketika posisi tidur menyamping, tekanan pada bantal akan memunculkan garis-garis halus. Kondisi ini terjadi secara berulang dan bertahun-tahun. Ketika kulit sudah mulai mengalami kehilangan elastisitasnya, garis-garis halus tersebut akan lebih mudah terlihat.
6. Pola tidur yang tidak sehat
Sering begadang dan kurang tidur juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penuaan dini. Karena kedua hal tersebut dapat mengganggu proses regenerasi sel kulit sehingga munculnya tanda-tanda penuaan seperti kulit keriput dan kusam akan lebih mudah terjadi. Selain meningkatkan resiko penuaan dini, pola tidur yang tidak sehat juga akan mengganggu skin barrier pada kulit.
7. Stress
Stress merupakan faktor berikutnya yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penuaan dini. Saat stress, otak akan melepaskan hormon kortisol yang akan mempengaruhi kolagen sehingga kulit akan mengalami penuaan sebelum waktunya.
8. Radikal bebas dan polusi udara
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini yaitu radikal bebas. Beberapa hal yang dapat menyebabkan timbulnya radikal bebas meliputi polusi udara, polusi air, hingga cuaca. Untuk meminimalisir radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, dapat menerapkan pola hidup sehat seperti konsumsi buah dan sayur.
Proses penuaan pada kulit merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada semua orang serta tidak dapat dihindari. Proses penuaan pada kulit disebabkan oleh banyak faktor (multifaktorial). Penuaan kulit dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu penuaan intrinsik dan penuaan ekstrinsik.
Proses penuaan intrinsik dan ekstrinsik memiliki hasil akhir yang sama yaitu penurunan fungsi fisiologis kulit yang akan bermanifestasi menjadi penuaan kulit. Penuaan ekstrinsik ini akan lebih cepat memunculkan manifestasi tersebut di dalam proses penuaan intrinsik yang berjalan secara normal lebih lambat seiring bertambahnya usia.
Proses penuaan intrinsik merupakan proses penuaan kulit alami yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Proses yang terjadi pada penuaan intrinsik diantaranya yaitu penurunan kemampuan proliferasi sel-sel pada kulit, penurunan sintesis dan peningkatan degradasi matriks ekstraseluler kulit, dan peningkatan produksi radikal bebas.
Penuaan ekstrinsik terutama dipengaruhi oleh paparan sinar UV. Selain itu, terdapat beberapa faktor ekstrinsik yang diduga juga dapat memicu penuaan dini seperti kelembaban udara yang rendah, kebiasaan mandi yang berlebihan, penggunaan sabun yang iritatif, dan penggunaan alkohol pada kulit.