Actress, Vokalis, Dubber, dan segudang bakat yang dimilikinya membuat perempuan cantik bernama lengkap Ayunda Faza Maudya ini layak menjadi Inspirator anak – anak muda. Jika fakta Najwa Shihab menjadi tetap berpengaruh di usia ke 41 Tahunnya ini, berbeda dengan Maudy yang masih sangat belia, diusia ke 24 Tahunnya ia menjadi orang pertama yang lulus jurusan Philosophy, Politics and Economics (PPE) Universitas Oxford dari Indonesia. Berikut 9 hal yang bisa kita teladani dari Maudy Ayunda :
- Suka Baca
Dalam Youtube Chanelnya, Maudy menjawab beberapa pertanyaan dari Maudears (sebutan untuk fans dari Maudy Ayunda). Salah satu keingintauan Maudears yaitu tentang bagaimana Maudy mengatasi rasa bosan ketika membaca buku, karena sangat disadari bahwa banyak sekali manfaat membaca buku bagi anak.
Tidak heran bahwa buku – buku bahan kuliah Maudy kebayakan tebal dan terkadang beberapa kalimat susah untuk dipahami. Namun itu tidak membuatnya menyerah terhadap buku, ada jurus untuk mengatasi kebosanan saat membaca dengan cara membentuk suasana baca yang nyaman, misalnya membaca di cafe, atau tempat lain yang enak untuk membaca. Atau dengan membaca part – part tertentu terlebih dahulu, jadi tidak melulu urut dari awal hingga akhir buku.
- Pantang Menyerah
Semua mahasiswa pasti pernah mengalami frustasi ketika menjalankan studinya. Begitu pula Maudy, diawal dia menjadi mahasiswa Oxford dia merasa tertekan karena merasa mahasiswa yang lain pintar, maka disaat itulah justru dia tidak merasa rendah diri, dia berfikir bahwa teman – teman yang pintar justru menjadi motivasi untuk lebih giat belajar. Berada di lingkungan orang – orang hebat akan membuatmu menjadi hebat pula.
- Adaptif
Maudy pandai beradaptasi, budaya yang sangat berbeda dari negara asalnya, cuaca di Inggris yang tidak seperti tempat kelahirannya, serta karakter masyarakatnya yang berbeda pula tidak membuatnya mengeluh, justru ia membuktikan dengan kelulusannya bahkan mencapai cumlaude.
- Berani
Keberaniannya di depan publik menjadikan Maudy pada tahun 2015 terpilih sebagai narasumber perempuan termuda di Forum Ekonomi Global. Serta pada Kongres Diaspora ke empat, ia berbincang dengan Barrack Obama, mantan presiden Amerika Serikat. Selain itu pada tahun 2018 dia juga diundang sebagai narasumber IWF (Internasional Woman’s Forum).
- Disiplin
Maudy juga sangat disiplin, ia mampu memanajemen waktunya sesuai dengan prioritas. Artinya yang menurutnya dianggap penting ia dahulukan, kemudian baru hal – hal lainnya.
Ia juga membuat to-do-list pada dinding tempat tinggalnya di Inggris sebagai pengingat apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya. Cara menghilangkan bosan di rumah ala Maudy menarik, yaitu dengan bekerja dan berkarya.
- Menjalani Motivasi dari Orang Tua
Cara menjadi ibu teladan yaitu dengan menjadi contoh untuk anaknya. “Living balance life” ini hal yang ia dapat dari pola asuh orang tuanya. Orang tuanya selalu menekankan keseimbangan antara pelajaran sekolah, dengan hal positif lainnya seperti bernyanyi, musik, bersosial, berorganisasi.
Mempelajari banyak hal bisa perpengaruh pada kedewasaan. Justru hal – hal lain seperti organisasi, atau bermain musik terkadang mempengaruhi prestasi belajar.
- Bijak bermedia sosial
Batasi penggunaan media sosial, media sosial sering kali membuat kita terlena akan waktu. Ia mengungkap bahwa di lingkungan kuliahnya jarang orang mempunyai banyak akun dari berbagai media sosial. Mungkin sebatas Facebook, tidak banyak yang memakai instagram, bahkan aplikasi path jarang dikenal di sana.
- Kontribusi kepada Negara
Berkontribusi terhadap negara bisa melalui apapun. Ketika berbincang dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Maudy mengungkapkan bahwa dulu kita hanya bisa mewujudkan satu cita – cita namun di zaman yang mudah teknologi ini memungkinkan kita mewujudkan banyak keinginan, bisa menjadi multi-person.
Seperti yang telah diwujudkan oleh Maudy Ayunda bahwa dia bisa menjadi penyanyi, sekaligus pemain film, sekaligus seseorang yang berprestasi akademis, bahkan menjadi politisi. Ia bahkan mau menjadi politisi jika itu merupakan cara untuk berkontribusi terhadap negara. Karena salah satu cara merubah sistem adalah dengan menjadi politikus.
- Tidak Pernah Merasa Cukup
jangan merasa mudah cukup dalam hal pendidikan, betemu banyak orang menjadikan kita semakin dewasa, ini dibuktikan dengan setelah kelulusannya dari Universitas Oxford, Maudy diterima di dua Universitas Unggulan Dunia yaitu Harvard dan Stanford.
Itulah Hal yang Bisa Kita Teladani dari Maudy Ayunda. Ia bisa dianggap sebagai salah satu wanita berpengaruh di Indonesia di zaman milenial. Segala hal positif bisa kita tiru demi membangun diri.
Jika pembaca adalah anak muda maka kebiasaan – kebiasan baik dari Maudy patut diteladani, jika pembaca adalah orang tua, maka jangan pernah bosan untuk menjadi teladan dan motivator bagi anak.