Satu diantara tujuan yang ingin dicapai oleh pasangan suami istri adalah memiliki anak yang sehat dan cerdas. Membesarkan dan mendidik anak adalah suatu proses yang harus direncanakan dengan matang, dan dimulai sedini mungkin.
Salah satu cara menjadi istri yang sempurna bagi suami adalah memberikan dan mendidik keturunan dengan baik. Pada masa kehamilan hingga tumbuh kembang balita, anak harus diberi asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan anak.
Karena itulah, tidak semua orang tua siap untuk memiliki anak dalam waktu dekat. Kesibukan sehari-hari dan tingginya biaya hidup biasanya merupakan alasan mengapa sepasang suami istri menunda terlebih dahulu untuk memiliki anak. Di era seperti ini, istilah banyak anak banyak rezeki sepertinya jarang berlaku.
Bagi anda sekalian, pasangan yang sudah memasuki usia 30-an, dan masih belum berencana memiliki anak, tahukah anda bahwa semakin tinggi usia ibu, maka kemungkinan terjadinya kelainan pada anak akan semakin besar?
Usia yang dianggap lebih berisiko bagi kehamilan adalah dibawah 18 tahun dan. diatas 35 tahun. Kelebihan wanita hamil di usia yang tepat adalah dapat mengurangi resiko selama kehamilan dan melahirkan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Pada dasarnya, semua kehamilan memiliki resiko. Namun, resiko tersebut semakin meningkat pada kehamilan di usia tua. Sel telur telah diproduksi oleh setiap wanita sejak lahir. Semakin tua usia seorang wanita, usia sel telurnya pun akan sama tuanya.
Maka semakin tua usia seorang wanita ketika hamil, semakin besar pula risiko untuk terjadinya abnormalitas dalam kehamilan. Gangguan dalam kehamilan ini tidak hanya dapat mengancam janin yang dikandung, namun juga dapat mengancam nyawa ibu.
Angka kematian ibu saat melahirkan naik konstan, dari 9 per 100.000 pada usia 25-29 tahun menjadi 66 per 100.000 sesudah usia 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa resiko kematian ibu meningkat, seiring dengan bertambahnya usia ibu saat hamil dan melahirkan. Selain itu, beberapa risiko yang dapat terjadi pada janin dan ibu hamil yang berusia lanjut adalah sebagai berikut:
- Kelahiran prematur
- Kematian janin atau fetus sebelum atau sesudah dilahirkan
- Berbagai komplikasi yang bisa timbul di saat persalinan, seperti tekanan darah ibu yang tinggi yang berpotensi memicu kontraksi dinding rahim dan kelahiran prematur
- Kelainan kromosomal
Bayi yang lahir dari wanita yang hamil di usia 35 tahun atau lebih lebih berisiko terkena penyakit yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti Down syndrome. Down syndrome sendiri adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom, yang pada akhirnya menimbulkan gejala seperti autisme dan keterbelakangan mental.
Down syndrome sebenarnya juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan orang tua, namun usia ibu saat melahirkan juga merupakan faktor terbesar lainnya. Wanita yang berusia 25 tahun saat hamil memiliki risiko 1:1200 untuk memiliki bayi dengan Down syndrome, sedangkan wanita yang berusia 35 tahun saat hamil memiliki risiko hingga 1:350. Pada wanita hamil berusia 49 tahun, risiko tersebut meningkat hingga 1:10.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa rahim wanita yang mendekati usia menopause akan memiliki tingkat dan resiko infertilitas yang tinggi. Hal tersebut juga diikuti kemampuan menyeleksi embrio cacat yang menurun, dan meningkatkan resiko anak yang dikandungnya akan mengalami kemunduran perkembangan secara sepenuhnya. Karenanya, bunda harus tahu cara menghadapi anak Down syndrome.
Ketika anda mengalami kehamilan di usia 35 tahun keatas, hal pertama yang harus anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Anda juga dapat menjaga kesehatan di masa kehamilan dengan cara menjadi ibu hamil yang sehat berikut:
- berolahraga secara teratur, cara senam hamil yang tepat juga dapat menjadi olahraga yang baik.
- mengonsumsi makanan bergizi, termasuk meningkatkan asupan vitamin dan nutrisi yang diperlukan dalam masa kehamilan
- memiliki berat badan ideal sebelum kehamilan
- menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang
Dengan menjaga kesehatan di masa kehamilan, anda tidak hanya menjaga kesehatan janin, tetapi juga diri anda sendiri. Kehamilan yang baik juga merupakan indikator lahirnya bayi yang sehat dan kuat, sehingga kelak mampu bertahan dan menjadi anak yang cerdas dan dapat diandalkan nantinya.