Kulit vagina layaknya kulit di bagian tubuh wanita yang lain, yang mana dapat mengalami kondisi tertentu, seperti kulit kering. Kulit vagina yang dimaksud adalah di bagian luar vagina saja.
Kulit vagina yang kering dapat sangat mengganggu, karena menimbulkan gejala-gejala seperti:
- Mengelupas
- Iritasi
- Kemerahan
- Gatal
- Sensasi terbakar
- Ruam
- Bau
Bagi wanita, hal tersebut tentu saja akan membuat tidak percaya diri dan tidak nyaman. Untuk itu, perlu mengetahui lebih lanjut bagaimana kulit vagina kering bisa terjadi, agar dapat melakukan pencegahan atau penanganan dengan tepat.
Apa sajakah penyebab kulit vagina kering dan bagaimana pula cara mengatasinya? Simak selengkapnya berikut ini:
Penyebab kulit vagina kering
Umumnya, penyebab kulit vagina kering ialah karena adalah kondisi medis tertentu pada wanita. Ada pula yang dipengaruhi juga oleh gaya hidup yang kurang baik.
Berikut merupakan penyebab kulit vagina kering:
1. Eczema
Eczema atau eksim merupakan sebuah gangguan pada kulit yang tergolong ke dalam penyakit kulit yang berbahaya. Eczema biasanya ditandai dengan adanya ruam kemerahan pada kulit yang terasa gatal dan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk pada area kewanitaan.
Eczema juga menyebabkan kulit menjadi terkelupas. Umumnya, terdapat tujuh jenis eczema, namun yang dapat menginfeksi kulit vagina biasanya adalah jenis:
- Dermatitis atopic
- Dermatitis seboroik
- Dermatitis alergi
- Dermatitis iritasi
Karena terasa gatal, bisa jadi akan ada rasa ingin menggaruk kulit vagina. Namun, hal ini tidak boleh dilakukan, karena justru akan membuat kulit vagina menjadi memburuk kondisinya, yakni kulit vagina dapat menjadi bengkak dan semakin terkelupas.
2. Psoriasis
Psoriasis merupakan sebuah kondisi kulit yang lebih serius lagi. Psoriasis pada kulit vagina biasa disebut juga dengan psoriasis genital.
Kondisi ini termasuk penyakit autoimun yang menyebabkan penumpukan sel-sel kulit. Sel-sel kulit yang menumpuk akan membentuk plak dan bahkan luka pada kulit vagina.
Selain itu, gejala lainnya dari psoriasis adalah adanya ruam kemerahan, merah muda atau keunguan pada kulit vagina, kulit pecah-pecah, inflamasi dan gatal. Harap berhati-hati, karena psoriasis genital dapat juga merambat atau muncul di area sekitar vagina, seperti paha atas, selangkangan, anus, atau pada lipatan pantat.
3. Candidiasis
Candidiasis adalah sebuah sebutan untuk infeksi jamur pada vagina. Kondisi ini merupakan hal yang cukup umum terjadi pada vagina.
Candidiasis berasal dari kata Candida, yang merupakan jenis jamur yang memang berada di dalam vagina. Namun, pada kondisi candidiasis, jamur Candida tersebut mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.
Ciri dari terkena candidiasis adalah kulit vagina terasa sangat gatal, bengkak dan terkelupas saat digaruk.
4. Lichen sclerosis
Lichen sclerosis merupakan sebuah kondisi peradangan yang parah pada kulit vagina dan menyerang para wanita yang telah mencapai usia menopause atau anak perempuan yang belum mengalami menstruasi. Kondisi ini biasanya memiliki gejala seperti:
- Terdapat bercak putih pada kulit vagina
- Kulit vagina hingga ke anus berkerut dan sedikit mengkilap
- Sangat gatal
- Kulit vagina menjadi lebih tipis, sehingga sangat mungkin untuk mengelupas, lecet, atau melepuh
- Tidak nyaman saat buang air kecil, buang air besar dan berhubungan badan
Hingga saat ini, lichen sclerosis masih belum ada obatnya. Meski begitu, tak perlu khawatir, karena kondisi ini bukan merupakan penyakit yang menular.
5. Lichen planus
Lichen planus merupakan sebuah kondisi yang berbeda dari lichen sclerosis. Lichen planus merupakan sebuah kondisi ruam pada kulit yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
Di samping menyerang kulit vagina bagian luar, lichen planus juga dapat menyerang kulit vagina di bagian dalam dan juga mulut. Sering kali, kondisi ini disalahartikan sebagai atrofi vagina, karena memiliki gejala yang mirip.
Gejalanya antara lain sensasi terbakar pada vagina bagian dalam dan luar, kulit vagina pecah-pecah dan kemerahan, serta terdapat bercak-bercak putih pada vagina. Namun, lichen planus memiliki ciri khas, yakni keluarnya cairan berwarna kuning dari vagina.
6. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan kulit vagina menjadi kering. Penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan kulit vagina kering, antara lain:
- HSV (herpes simplex virus)
- Kutil kelamin
- Sifilis
- HIV / AIDS
- Trichomoniasis
- Kutu kemaluan
- Gonorea
Beberapa penyakit menular seksual pada awalnya bisa jadi tidak memunculkan gejala apapun. Namun, gejala tambahan seperti sensasi kering pada area vagina hingga anus, rasa terbakar saat buang air kecil, bercak-bercak tidak biasa saat menstruasi, keluar cairan tidak biasa dari vagina, vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap dan sakit saat berhubungan badan dapat muncul di kemudian hari.
Cara Mengatasi kulit vagina kering
Kulit vagina yang kering tidak bisa sembuh dengan sendirinya dengan dibiarkan begitu saja. Penderita disarankan untuk mengunjungi tenaga medis terdekat untuk mendapatkan perawatan atau pengobatan yang cocok, sesuai dengan penyebab kulit vagina kering.
Biasanya, tenaga medis akan memberikan saran perawatan kulit vagina kering sebagai berikut:
1. Hidrasi
Hidrasi bisa dibilang merupakan cara yang paling mudah untuk mengatasi kulit kering. Hal ini juga berlaku untuk kulit kering di area kewanitaan.
Cara menghidrasi tubuh paling mudah adalah dengan mengonsumsi air putih. Untuk wanita sendiri, minimal konsumsi air putih dalam satu hari adalah 2L.
Selain hidrasi atau minum air putih, kulit vagina kering juga dapat diberi pelembab atau moisturizer. Namun, pastikan telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis, serta pilih pelembab yang alami atau mengandung bahan yang organik dan pH yang seimbang.
2. Suplemen
Mengonsumsi suplemen juga sangat mungkin akan disarankan oleh tenaga medis untuk mengatasi kulit vagina kering. Terdapat dua suplemen yang dapat digunakan untuk membantu memperbaiki kondisi kulit vagina kering.
Suplemen tersebut ialah probiotik dan asam borat. Probiotik memang terkenal sebagai zat yang baik untuk kesehatan usus.
Namun, beberapa penelitian terbaru ternyata juga menyatakan bahwa probiotik juga baik dalam menjaga keseimbangan pH vagina agar tetap seimbang. Dengan pH yang seimbang, vagina akan berkurang resikonya dalam mengalami kulit kering.
Selain tersedia dalam bentuk suplemen, probiotik juga dapat ditemukan dalam makanan yang alami, seperti yogurt, kombucha dan miso. Suplemen selanjutnya yang bisa juga untuk meredakan kulit vagina kering adalah suplemen asam borat.
Asam borat sendiri ternyata juga sudah digunakan sejak zaman dahulu untuk mengobati infeksi pada vagina. Cara kerjanya adalah dengan meredakan gatal akibat kulit vagina kering, menyeimbangkan kembali mikroflora pada vagina, serta, dengan dikonsumsi bersama antibiotik, asam borat dapat mencegah infeksi datang lagi di kemudian hari.
Namun, perlu diperhatikan, bahwa suplemen asam borat tidak cocok untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
3. Nutrisi
Nutrisi yang didapatkan dari asupan makanan sehari-hari memang memegang peran penting dalam kesehatan, termasuk juga kesehatan kulit. Maka, jangan sampai menunggu ada gangguan kesehatan terlebih dahulu baru memperbaiki asupan dan pola makan.
Beberapa nutrisi yang dapat digunakan untuk mengembalikan kondisi kulit yang kering bisa dilakukan dengan konsumsi makanan untuk menutrisi kulit kering dan vitamin untuk kulit kering, yakni yang mengandung:
- Vitamin D: vitamin D akan dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi pada kulit dan juga mampu memperbaiki kerusakan kulit akibat peradangan
- Vitamin A: vitamin A berguna dalam memperbaiki jaringan kulit, serta tidak menjadikan kulit berkerut
- Zinc: hampir sama dengan vitamin D, zinc juga bermanfaat dalam mengurangi peradangan yang terjadi pada kulit
- Vitamin B: khususnya niacin dan zat besi
4. Kebiasaan
Menderita kulit vagina kering sudah seharusnya menjadi pengingat untuk selalu menjaga kebersihan area kewanitaan dengan mengubah semua kebiasaan kurang baik yang dapat menjadi penyebab kulit vagina kering. Menjaga kebersihan vagina juga dapat menghindarkan wanita dari penyebab anyang-anyangan.
Perlu diingat juga bahwa mengubah kebiasaan kurang baik dan lebih menjaga serta merawat diri juga dapat menjadi pelajaran hidup di usia 20-an yang sangat berharga. Hampir sama seperti cara mengatasi keputihan gatal, ubahlah kebiasaan berikut agar kulit vagina tidak kering:
- Jangan lagi menggunakan celana dalam berbahan sintetis
- Hindari menggunakan celana dalam atau celana luar yang ketat
- Berhenti mencuci vagina dengan sabun yang mengandung detergen atau yang berpengharum
- Hindari menggosok vagina terlalu keras
- Segera ganti celana setelah berolahraga atau berenang