Hormon merupakan suatu zat dalam tubuh yang disekresikan oleh jaringan-jaringan pada tubuh manusia. Fungsi hormon sangat beragam, salah satunya sebagai penentu jenis kelamin, memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan serta kebiasaan seseorang.
Pada umumnya, hormon dalam tubuh manusia terbagi menjadi dua, yakni hormon estrogen dan testosteron. Pada wanita sendiri, hormon yang dominan adalah hormon estrogen, namun tubuh wanita juga memproduksi hormon testosteron dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
Kedua hormon ini memang jumlahnya berubah-ubah setiap hari. Akan tetapi, untuk mencapai keseimbangan dan kesehatan tubuh yang prima, jumlah hormon dalam tubuh haruslah dalam taraf yang normal.
Kadar hormon yang tidak seimbang dan cenderung tinggi secara terus-menerus dapat menimbulkan berbagai gangguan, termasuk dengan hal yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Oleh karenanya, Anda perlu mengatahui ciri-cirinya supaya dapat segera melakukan tindakan preventif dan gangguan ini tidak berlarut-larut.
Berikut merupakan ciri-ciri wanita hormon tinggi:
1. Ketidaksuburan
Sering kali dijumpai wanita yang sudah cukup lama menikah, namun belum juga memiliki keturunan atau bisa dikatakan kurang atau tidak subur. Bisa jadi salah satunya adalah Anda sendiri.
Tak hanya melulu soal estrogen dan testosteron saja, terdapat pula beberapa hormon lain pada tubuh Anda berikut ini dapat menjadi penyebab ketidaksuburan tersebut:
- Hormon perangsang folikel
Hormon perangsang folikel sebenarnya terdapat pada tubuh pria dan juga wanita. Pada wanita sendiri, fungsi hormon ini adalah untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur.
Jika dalam tubuh Anda kandungan hormon ini begitu tinggi, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas indung telur Anda sangat buruk.
- Estrogen
Estrogen, yang mana merupakan hormon penentu jenis kelamin wanita, memang memegang peranan yang penting dalam hal kesuburan. Fungsi estrogen dalam hal kesuburan adalah untuk membuat dinding rahim agar menebal guna mempersiapkan kehamilan.
Terlalu banyak hormon estrogen dapat menyebabkan dinding rahim menjadi terlalu tebal, sehingga sel telur yang telah dibuahi sulit masuk ke dalam rahim.
- Hormon LH
Hormon LH atau Luteinizing Hormone hampir sama dengan hormon perangsang folikel, yakni sama-sama ada dalam tubuh pria dan wanita. Pada wanita, hormon LH berfungsi memperlancar jalannya sel telur saat keluar dari indung telur.
Hormon LH yang terlalu banyak dalam tubuh wanita justru akan menyebabkan masalah pada kesuburan yang dikenal dengan sebutan PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome.
2. Menstruasi Tidak Teratur
Menstruasi yang tidak teratur berkaitan erat dengan ketidaksuburan. Menstruasi sendiri memang terjadi dengan kondisi yang berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lainnya.
Bahkan siklus menstruasi Anda dengan ibu atau adik kandung kandung Anda juga bisa sangat berbeda. Umumnya, siklus menstruasi terjadi antara 21 – 38 hari sekali dengan masa menstruasi 2 – 8 hari, serta harus memiliki 5 tanda menstruasi yang normal.
Jika dalam tubuh Anda terdapat hormon estrogen yang melebihi normal, selain menjadi tidak subur, menstruasi Anda juga dapat terganggu siklusnya dan dapat pula terasa sangat sakit. Jika saat menstruasi terasa menyakitkan, coba manfaatkan jahe untuk meredakan nyeri haid.
Sementara itu, Anda yang memiliki usia di atas 45 tahun juga dapat mengalami gangguan menstruasi, yang dikaitkan dengan usia menjelang menopause. Jika Anda mengalami hal ini, Anda sangat disarankan untuk mengonsumsi vitamin untuk wanita menjelang menopause.
3. Pembesaran Klitoris
Klitoris merupakan salah satu bagian pada vagina yang dapat membesar secara alami apabila Anda mengalami rangsangan seksual. Normalnya, pembesaran klitoris tidak terasa sakit dan dapat terjadi selama beberapa hari apabila Anda terus menerima rangsangan, namun tidak mengalami orgasme.
Anda patut waspada apabila pembesaran klitoris tersebut terjadi secara berkelanjutan selama satu minggu atau lebih, atau lebih dikenal juga dengan istilah klitoromegali. Jika hal ini terjadi, bisa jadi Anda sedang mengalami permasalahan dengan hormon, yakni kelebihan hormon testosteron.
Kelebihan hormon testosteron dan pembesaran klitoris ini dapat pula menandakan bahwa Anda mempunyai masalah dengan PCOS atau gangguan pada kelenjar endokrin. Selanjutnya, apabila tidak menerima perawatan lebih lanjut, kondisi ini juga dapat diwariskan kepada buah hati yang lahir dari rahim Anda.
4. Libido Rendah
Libido bisa dikatakan sebagai sebuah keinginan dari dalam diri yang berkaitan dengan kegiatan seksual, atau disebut juga dengan gairah. Biasanya, libido yang tinggi dikaitkan dengan para pria.
Sayangnya, wanita justru rentan terserang libido atau gairah yang rendah. Artinya, hasrat berhubungan seksual Anda menjadi sangat minim atau bahkan menghilang sama sekali.
Hal ini bisa dikarenakan tingkat hormon kortisol yang tinggi dalam tubuh Anda. Hormon kortisol disebut juga dengan hormon stres, yang artinya jika Anda sedang menerima tekanan atau merasakan stres yang terus-menerus, hormon ini akan meningkat dan kemudian melemahkan libido Anda.
Meski begitu Anda tak perlu risau. Anda dapat mengonsumsi suplemen wanita untuk libido agar permasalahan ini dapat terselesaikan.
5. Perubahan Bentuk Payudara
Hormon yang tinggi pada wanita tak selalu menimbulkan masalah. Hormon yang tinggi juga dapat membuat payudara menjadi besar.
Sebenarnya, saat menerima rangsangan seksual, payudara Anda juga dapat membesar secara alami. Namun, hal ini tentu saja bersifat sementara.
Sayangnya, tidak semua wanita memiliki ukuran payudara yang besar. Jika Anda ingin memiliki payudara yang besar atau meningkatkan ukuran payudara Anda, Anda dapat mengonsumsi bebesara makanan dan minuman yang dapat meningkatkan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, misalnya susu, seafood, biji fenugreek, minyak sehat (minyak alpukat atau zaitun), sayur berdaun hijau, serta buah-buahan seperti buah beri, plum dan apel.
Sebaliknya, hormon testosteron yang terlampau tinggi dapat menyebabkan payudara menjadi kecil. Payudara yang berukuran ini biasanya berhubungan erat atau dibersamai dengan menstruasi yang terlambat datangnya.
6. Gangguan pada Payudara
Ternyata, bukan hanya masalah ukuran payudara saja yang terpengaruhi hormon dalam tubuh yang tinggi. Lebih lanjut, dapat pula terjadi gangguan pada payudara, seperti payudara mengalami rasa sakit.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa permasalahan pada payudara dapat dihubungkan atau dikaitkan dengan persoalan menstruasi. Saat Anda mengalami menstruasi, terjadi saling lengkap-melengkapi antara hormon estrogen dan progesteron.
Namun, jika ternyata di tubuh Anda terdapat hormon estrogen yang terlampau tinggi, dibandingkan dengan hormon progesteron, dapat juga menyebabkan ketidakseimbangan hormon prolaktin, yang kemudian menyebabkan rasa sakit pada payudara.