Menopause adalah titik waktu ketika seorang wanita berhenti mengalami periode menstruasi. Setelah menpause seorang wanita tidak akan bisa hamil.
Hal ini umum untuk mengalami gejala seperti flashes yaitu sensasai rasa panas pada area muka, leher, kepala dan dada, di rentang waktu mengalami menopause. Penyebab menopause adalaah ketika ovarium telah berhenti memroduksi hormon Estrogen dan Progesteron.
Menopause terjadi secara alami pada kebanyakan wanita antara usia 45 dan 52 tahun dan ditandai dengan status hormonal dan siklus berhentinya menstruasi.
Sekitar 1,2 miliar wanita di seluruh dunia akan menopause atau pascamenopause pada tahun 2030, dengan 47 juta pendatang baru setiap tahun. Lebih dari 85% wanita ini akan mengalami masalah termasuk.
- Hot flashes (perasaan panas di tubuh bagian atas)
- Mentruasi tidak teratur
- Keringat malam
- Gangguan tidur
- Disfungsi sexual
- Gangguan mood
- Penambahan berat badan
- Penurunan fungsi kognitif
- Pengurangan kekuatan pada tulang
- resiko tinggi untuk melahirkan
Pramenopause ini terjadi pada umur sekitar 30-40 tahun. Masa-masa menjelang menopause wanita mulai kehilangan fungsi beberapa bagian vital dalam dirinya, maka pada masa pramenopause inilah wanita disarankan untuk mengkonsumsi beberapa jenis vitamin.
Vitamin E
Studi membuktikan bahwa vitamin E dapat memberikan efek yang sama dengan estrogen pada tubuhh wanita. Penelitian yang dilakukan pada 66 wanita menopause, bahwa 31 subjek menunjukkan vitamin E bekerja sangat baik.
16 subjek menunjukkan hasil yang seimbang dan 19 subjek tidak menunjukkan adanya dampak pada vitamin E. vitamin E memiliki banyak antioksidan yang dibutuhkan untuk tubuh pada wanita menopause. Vitamin E larut dalam lemak dan peran utamanya dalam tubuh adalah sebagai antioksidan.
Beberapa ahli menyarankan komsumsi vitamin E pada wanita premenopause merupakan langkah terbaik untuk mencegah penyakit pembuluh darah cedera dan penyakit atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab penyakit jantung koroner.)
Efektivitas vitamin E pada wanita menopause adalah tidak adanya gejala dalam perubahan payudara, rahim, atau epital vagina selama penerapan vitamin E tersebut. Tidak ada efek samping dalam penggunaan vitamin ini dan kontraikdikasinya dapat dikesampingkan.
Vitamin E adalah bantuan yang berharga dimana mengingat Estrogen pada wanita menopause telah memudar sedikit demi sedikit.
Pemberian vitamin E memberi efek regeneratif, meningkatkan hubungan yang harmonis , dan dapat menurunkan despareunia (nyeri pada vagina secara terus menerus yang dirassakan setelah berhubungan seksual) dengan menyembuhkan atrofi luka.
Penggunaan vitamin E sebagai pelumas pada atrofi vagina sebagai terapi estrogen lokal. Tidak menyebabkan perubahan langsung pada sistem reproduksi bagian bawah dan memiliki sedikit efek peningkatan hasrat seksual serta pencapaian orgasme.
Pemberian jangka panjang vitamin ini dapat meringankan lebih dari 50% vulvaginal terkait dengan penyakit pada usia tertentu. Selain itu vitamin E juga dapat membantu melembabkan kulit yang mulai kering pada rentan usia premenopause 30-40 tahun.
Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E adalah :
- Kiwi
- Mangga
- Brokoli
- Kacang almond
- Ikan salmon
- Minyak biji gandum
- Biji bunga matahari
- Minyak hazelnut
- Buah sawo
- Kerang abalone
- Kacang pinus
- Daging angsa
- Kacang tanah
- Alpukat
- Paprika merah
- Kacang brazil
- Swiss chard
- Labu butternut
- Sayur bit
Vitamin D
Terkait penurunan fungsi pada tubuh pada wanita menopause maka dibutuhkan konsumsu vitamin D pada saat menjelang menopause. Pada wanita pramenopause dilaporkan lebih banyak resiko terkena kanker payudara karena kekurangan vitamin D.
Asupan vitamin D untuk wanita pramenopause mampu menurunkan resiko terkena kanker payudara tersebut. Vitamin D bertanggung jawab untuk meningkatkan penyerapan kalsium, zat besi, magnesium, fosfat dan seng dalam tubuh manusia.
Pada manusai yang paling penting dalam kelompok senyawa ini adalah D3 (dikenal sebagai cholecalciferol) dan vitamin D2 (ergokalsiferol).
Vitamin D merupakan elemen penting dalam berbagai obat-obatan seperti penyakit autoimun, kanker, metabolisme dan sindrom semut (seluruh tubuh meras atidak nyaman seperti digigit semut).
Reseptor vitamin D ada di usus dan tulang rusuk untuk mengatur kalsium dan metabolisme tulang dan juga hadir dalam beberapa variasi jaringan dan organ lain termasuk :
- Otak
- Pankreas
- Kulit
- Gonad (organ reproduksi yang menghasilkan sel kelamin)
- Lambung
- Usus besar
- Payudara, dan
- Sel mononuklear
Beberapa makanan mengandung vitamin D khususnya vitamin D3 (cholecarcefelor) di kulit merupakan sumber alami utama vitamin. Banyak atau sedikitnya vitamin D dapat menyerap tubuh adalah dari seberapa seringnya terkena paparan sinar matahari.
Vitamin D berperan penting dalam pertumbuhan kalsium. Diet untuk mengaruangi vitamin D beresiko pada pelunakan tulang. Begitu juga dengan kurangnya paparan sinar matahari dapat menyebabkan osteomalasis pada wanita dewasa atau rakhitis bila terjadi pada anak-anak.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pelunakan tulang atau kerusakan tulang. Kekurangan vitamin D dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat karena memiliki prevalensi yang tinggi di seluruh dunia dan menyumbang pada beberapa penyakit yang kronis. Vitamin D juga mampu meningkatkan suasana mood pada wanita premenopause.
Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin D adalah :
- Ikan salmon
- Ikan sarden
- Ikan harding
- Tuna kalengan
- Minyak ikan
- Ikan rainbow trout
- Jamur
- Kuning telur
- Keju
- Sereal
- Oatmeal
- Hati sapi
- Susu
- Yoghurt
- Tahu
- Tempe
- Minyak hati ikan kod
- Susu sapi
- Susu kedelai
- Jus jeruk