Sebagai mahasiswa, pasti ada banyak kegiatan yang menyita waktu dan energi kita; mulai dari belajar untuk ujian, menyusun CV untuk magang, memimpin rapat perhimpunan mahasiswa, dsb. Seolah-olah aktivitas super sibuk ini belum cukup untuk membebani kita, ada satu hal lagi yang mau tak mau membutuhkan perhatian kita juga: membuat anggaran keuangan atau bahasa kerennya adalah budgeting.
Meskipun IPK kita tergolong cemerlang – demikian juga aktivitas organisasi kita – belum tentu nasib finansial kita setelah lulus kuliah juga akan secemerlang pada masa-masa berkuliah. Karena tidak ada yang tahu pasti bagaimana nasib kita di kemudian hari nanti, maka tidak ada salahnya ‘kan jika kita mulai menabung sejak dini?
Jika selama ini kamu menghindari budgeting karena cemas hal ini akan membuatmu pusing, jangan risau. Dengan panduan cara membuat anggaran untuk mahasiswa ini, kamu bisa mengontrol pengeluaran bulananmu dan menyesuaikannya dengan pemasukan yang kamu terima, sekaligus menyisihkan sebagian dari uang sakumu untuk menabung.
1. Ketahui sumber pendapatan utama
Orang-orang biasanya membuat anggaran keuangan mereka dalam jangka waktu bulanan atau tahunan. Tapi sebagai mahasiswa, alangkah baiknya jika kamu memulainya per semester, per setengah semester, atau per bulan. Dengan mengikuti garis waktu ini, akan lebih muda bagi kamu untuk melacak arus pendapatan dan pengeluaran. Sistem budgeting seperti ini khususnya dibutuhkan oleh para mahasiswa yang membiayai kuliahnya dengan dana bantuan (beasiswa) atau gaji dari bekerja sampingan.
Kalau kamu merasa uang saku dari orang tuamu belum cukup, mencari pekerjaan yang bisa kamu lakukan sambil kuliah adalah trik bagus untuk menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaranmu. Jika kamu juga mengandalkan beasiswa atau gaji dari bekerja sambilan sebagai sumber pemasukan utamamu, tentunya kamu harus berpegang pada cara membuat anggaran untuk mahasiswa yang pertama ini supaya kamu tidak kehabisan uang jauh sebelum semester berakhir.
2. Buat daftar pengeluaran
Berikutnya dalam cara membuat anggaran untuk mahasiswa adalah membuat daftar pengeluaran bulanan. Tulis pada sektor apa saja biasanya kamu menghabiskan uangmu, seperti biaya makan, transportasi, sewa kos, pulsa, alat tulis, dsb. Berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk masing-masing kebutuhan tersebut dalam satu bulan? Di samping pengeluaran tetap, kamu juga harus mencanangkan dana untuk pengeluaran tak terduga, misal: biaya berobat ke dokter, perbaikan ponsel, membeli kado ulang tahun teman, dll.
Jangan sampai luput untuk mencantumkan pengeluaran tak terduga ini ke dalam daftarmu karena meskipun frekuensinya tidak sesering pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, nominal rupiah yang dibebankan biasanya lebih besar daripada biaya hidup sehari-hari. Cara menjadi wanita hemat tidak cukup dengan bersikap sederhana dalam membelanjakan uang, namun juga bijak dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan.
3. Susun anggaran keuangan dengan sistem 50/30/20
Pernahkah kamu mendengar sistem budgeting yang satu ini? Jika belum, maka pada cara membuat anggaran untuk mahasiswa kali ini kamu akan mengenal sekaligus mempelajarinya. Inti dari metode budgeting 50/30/20 adalah mengalokasikan pendapatan yang ada untuk tiga sektor finansial berbeda: 50% untuk membayar kebutuhan sehari-hari, 30% untuk kebutuhan yang bersifat hiburan atau rekreasi, dan 20% untuk menabung atau investasi. Cara ini juga bekerja ganda sebagai cara menghemat uang belanja mingguan agar kamu tidak sembrono membelanjakan uang.
Contoh: kalau dalam sebulan kamu mendapat uang saku sebesar Rp2.500.000,00, maka kamu harus menyisihkan Rp1.250.000,00 untuk membayar tagihan-tagihan dan membeli kebutuhan pokok, Rp750.000,00 adalah batas nominal yang boleh kamu pergunakan untuk bersenang-senang (menonton film di bioskop, membeli sepatu baru atau traveling dengan teman-teman), lalu sisa Rp500.000,00 harus kamu alihkan ke rekening tabungan. Gampang banget, ‘kan?
4. Buka rekening khusus masing-masing anggaran
Cara membuat anggaran untuk mahasiswa yang sangat direkomendasikan adalah membuka rekening yang berbeda untuk masing-masing sektor yang ada di poin ketiga. Siapkan tiga rekening yang akan kamu gunakan khusus untuk menampung anggara: 1) kebutuhan sehari-hari, 2) hiburan atau rekreasi, dan 3) menabung/investasi (tips ini efektif juga sebagai (cara menabung a la mahasiswa). Begitu kamu menerima gaji dari pekerjaan sampinganmu atau uang saku dari orang tua, segera transfer ke rekening-rekening yang ada sesuai dengan jumlah budget yang sudah kamu tetapkan. Dengan begitu, kecil resikonya uang tabungan atau hiburanmu lenyap tiba-tiba karena tak sengaja terpakai untuk membeli sarapan, membayar tagihan telepon, dsb.
Setelah mengetahui cara membuat anggaran untuk mahasiswa ini, kamu pastinya sudah lebih siap untuk menyiapkan budgeting-mu sendiri. Selama mengikuti anggaran keuangan yang akan kamu susun nanti, pastikan kamu selalu bersikap disiplin dalam mematuhi apa yang sudah kamu tetapkan untuk dirimu sendiri. Akan lebih baik jika kamu juga menerapkan cara-cara cerdas untuk menghemat pengeluaran. Dengan demikian, kamu selalu punya uang lebih yang bisa kamu pergunakan sebagai dana darurat, alihkan ke tabungan atau biaya persiapan studi lanjutan.