Kecerdasan anak tidak hanya tumbuh alami tetapi juga dibentuk dari proses lingkungan terutama di keluarganya. Orang tua berada di garda terdepan tentang masa depan kecerdesan anak. Banyak orang tua yang tidak menyadari tentang kebiasaan yang justru memperlemah kecerdasan mereka.
Salah satunya tidak membiasakan untuk membaca. Dalam perkembangan teknologi yang pesat, cara praktis selain sekolah dan les, untuk memberikan aktivitas agar anak selalu ada kegiatan adalah dengan memperbolehkannya menggunakan gadget seperti HP.
Memang tidak selalu buruk pengaruh HP, tapi jika tidak diimbangi dengan hal lain maka akan menjadi kecanduan yang memicu bahaya handphone bagi perkembangan otak anak.
Pertumbuhan kecerdasan anak bisa terbentuk dengan terbiasanya mereka dalam membaca buku. Orang tua menyadari tentang pentingnya kegiatan ini, tetapi kebanyakan dari mereka hanya menyuruh tanpa memberikan contoh dengan cara menjadi ibu teladan atau melakukan pendampingan agar kesadaran tentang pentingnya membaca buku bisa terbentuk.
Unsur terpenting lainnya dalam berliterasi adalah memperkenalkanya dengan perpustakaan. Tempat ini sering direduksi menjadi sebuah tempat yang membuat bosan atau pergi kesana karena ada tugas, berikut Cara Mengenalkan Perpustakaan pada Anak:
- Mengenalkan Perpustakaan sebagai Tempat Menyenangkan
Banyak prasangka yang terbentuk bahwa perpustakaan adalah sebuah tempat yang aneh untuk dikunjungi di luar alasan karena tugas atau hal resmi lainnya. Padahal perpustakaan bisa menjadi tempat yang menyenangkan seperti tempat objek wisata di gunung, pantai, taman, atau tempat rekreasi lainnya.
Salah satu cara menjadi ibu yang menyenangkan anak adalah dengan mengajaknya berkunjung ke tempat wisata karena dibentuk pemahaman oleh keluarga terutama orang tua adalah sebuah tempat yang melepaskan penat dan bisa merasakan tempat yang baru.
Perpustakan juga bisa menjadi tempat yang diperkenalkan anak karena akan membuat anak mengetahui banyak tempat dan hal yang baru.
Dan itu ditemukan saat membaca buku. Serta kegiatan ini juga bisa melepas penat sama seperti saat pergi ke pantai atau tempat wisata lainnya.
- Menciptakan Perpustakaan serupa Tempat Bermain
Anak sudah merasakan bahwa perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan, maka tahap selanjutnya adalah mereka harus menganggap perpustakaan menjadi tempat bermain. Tempat bermain berarti tempat anak bereksplorasi sesuai kesenangannya.
Untuk itu, perlu diciptakan suasana tempat bermain dalam perpustakaan anak. Kalau perlu, sebagai salah satu cara menjadi ibu bijak, buatkan perpustakaan khusus di rumah Anda.
Dalam keadaan tersebut, budaya literasi akan menjadi rutinitas anak sehingga potensi kecerdasan akan mudah untuk dieksplorasi oleh mereka.
- Jangan Hanya Membaca Buku di Perpustakaan
Perpustakaan seringkali hanya diartikan sebagai tempat untuk meminjam dan membaca buku. Padahal banyak aktivitas yang dilakukan. Dan unsur terpenting dari perpustakaan adalah pada kegiatan manusia di dalamnya bukan hanya buku yang ada di sana.
Di tempat tersebut, anak juga bisa bermain serta belajar bersama dengan teman sebayanya atau mengerjakan tugas di dalamnya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah inisiatif dari orang tua khususnya yang menjadi pengelola perpustakaan adalah mengadakan kegiatan seperti mendongeng atau menulis bersama yang kemudian bisa diceritakan dalam acara tersebut.
Sehingga banyak alternatif kegiatan yang dilakukan dalam perpustakaan. Bisa juga anak dapat diajak untuk menggambar atau mewarnai bersama-sama. Kegiatan-kegiatan tersebut sekaligus akan menjadi cara agar anak peduli terhadap sesama karena ada ruang bersosialisasi.
Cara Mengenalkan Perpustakaan pada Anak di atas jika berhasil dilakukan akan membuat anak akan betah dengan sendirinya untuk pergi ke perpustakaan. Sehingga Anda bisa dengan tenang, karena eksplorasi bakat anak bisa termaksimalkan dengan baik.
