Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa menjadi seorang ibu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Menjadi ibu, baik ibu yang tidak bekerja, maupun ibu bekerja, tetap ada saatnya merasa kesusahan dan kewalahan saat membersamai anak setiap harinya.
Saat kewalahan, ibu kerap kali kesulitan dalam menemukan cara mengatasi stress pada ibu rumah tangga, tips atasi kejenuhan bagi ibu muda, cara menjadi ibu yang tidak pemarah dan cara menjadi wanita sabar dan tegar, yang kemudian mengarah kepada hal atau tindakan yang dapat menyakiti anak.
Misalnya, ibu menjadi mudah marah, atau bahkan sampai tega melakukan hal yang kasar, hanya demi melepaskan stresnya. Padahal, hal-hal tersebut dapat menyebabkan trauma dan luka pada perasaan anak. Pernahkah ibu berpikir, bahwa sekarang ini, anak-anak merupakan makhluk yang tidak berdaya, serta tidak punya pilihan lain selain harus tinggal bersama ibu saja?
Dan bahwa dia akan sangat menantikan saatnya dewasa, sehingga anak-anak dapat segera lepas dari ibu? Jika ibu terus melukai anak-anak, saat mereka dewasa nanti, mereka bisa saja melupakan dan tidak merindukan ibu sama sekali. Yakinlah, bahwa hal itu bukan merupakan hal yang ibu inginkan.
Alih-alih terus melukai dan menyebabkan trauma pada anak, mulai sekarang, lakukanlah tips berikut ini agar bisa menjadi ibu yang dirindukan:
1. Menjadi Ibu yang Baik
Setiap ibu pasti sudah ada niat dan keinginan untuk menjadi ibu terbaik bagi anak. Sayangnya, tak semua tahu bagaimana caranya. Bahkan, ibu yang suka marah-marah, kerap kali dicap sebagai ibu yang tidak baik, atau bahkan jahat.
Maka, yang dapat ibu lakukan agar menjadi ibu yang baik adalah dengan belajar mengelola emosi. Artinya, ibu sangat boleh menjadi marah, namun kendalikan amarah ibu agar ibu tidak sampai mengeluarkan kata kasar atau sampai berbuat kekerasan.
Ada baiknya ibu tenangkan diri terlebih dahulu saat merasa emosi atau marah kepada anak. Ibu bisa menenangkan diri dengan beberapa cara, seperti berhitung, duduk, latihan pernafasan dalam, dll.
2. Pandai Melihat Momen
Tak harus menunggu waktu yang khusus, momen dalam kehidupan anak bisa muncul sewaktu-waktu setiap harinya. Misalnya, saat anak merasa sedih, hal ini juga merupakan sebuah momen yang harus pandai-pandai dimanfaatkan oleh ibu.
Seperti layaknya orang dewasa, anak-anak juga pasti pernah merasa sedih, marah, kecewa, serta perasaan lainnya. Tugas ibu agar dapat menjadi ibu yang dirindukan adalah untuk selalu hadir dalam setiap momen saat anak merasakan luapan perasaan tadi, sehingga kelak saat ia tumbuh dewasa, ia akan punya memori atau kenangan bahwa ibu selalu hadir dalam setiap momen di kehidupannya sejak kecil.
Tentu, ibu juga ingin agar anak bisa selalu menurut dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan keinginan ibu. Tapi, jangan pula lupa bahwa anak juga merupakan seorang individu yang berbeda dari ibu.
Jadi, alih-alih selalu menuntut anak, ada baiknya ibu lebih memaklumi dan membersamai anak melewati semua momen, serta pandai memanfaatkan momen tersebut untuk menciptakan memori yang indah.
3. Berikan Contoh
Setiap orang tua pasti ingin menjadi contoh yang baik juga untuk anaknya. Sayangnya, sering kali orang tua merasa bingung bagaimana cara agar dapat menjadi contoh tersebut dan anak dapat menirukannya. Sebenarnya cukup mudah untuk menjadi contoh bagi anak. Jadilah pribadi yang baik, yang mengajarkan tata krama serta nilai-nilai baik saat di rumah, serta lakukanlah setiap hari.
Akan ada hambatan yang dapat terjadi, misalnya ibu sesekali kehilangan kesabaran, sehingga terpancing emosinya, atau anak yang kerap kali belum berhasil dalam mencontoh sifat dan sikap baik yang dicontohkan. Meskipun menjadi contoh untuk anak adalah hal yang menantang, tapi yang ibu perlukan hanyalah kesabaran dan konsistensi.
Percayalah, lambat laun anak akan dapat mencontoh perilaku yang ibu contohkan, dan jangan lupa pula untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar diberi kemudahan, serta kelancaran.
4. Utamakan Anak
Setelah menjadi sorang ibu, prioritas wanita tentu berubah. Wanita harus mengorbankan dirinya agar tidak bersikap egois dan wajib mengutamakan anak. Bagi ibu rumah tangga, rasanya anak memang sudah menjadi prioritas, karena hampir setiap hari ibu akan berinteraksi bersama anak di rumah.
Lalu, bagaimana dengan ibu pekerja? Tak ada pengecualian bagi ibu pekerja. Walaupun bekerja di bidang apapun dan sesibuk apapun, ibu tetaplah harus mengutamakan anak.
Apabila sedang bekerja, ibu dapat sesekali menelepon atau sekedar mengirim pesan kepada anak untuk menanyakan kabar dan sedikit bercerita kepada anak. Saat akhir pekan, ibu tak boleh lagi mengerjakan pekerjaan kantor saat di rumah dan fokus saja menghabiskan waktu dengan anak.
5. Bahagiakan Anak
Jika sudah menjadikan anak sebagai prioritas, selanjutnya ibu juga pasti secara otomatis memiliki tujuan untuk membahagiakan anak. Ibu rela melakukan apapun agar anak merasa bahagia. Namun, jangan salah kaprah. Ingin membuat anak merasa bahagia tidak sama artinya dengan selalu menuruti keinginan anak.
Sebaliknya, ibu perlu lakukan beberapa hal ini untuk membuat anak bahagia:
- Selalu berusaha membuat suasana yang positif
- Ungkapkan bahwa ibu sayang terhadap anak
- Ajak anak berdiskusi
- Ajarkan kepada anak bahwa tidak apa-apa jika mengalami kegagalan
- Selalu luangkan waktu berkualitas untuk dihabiskan bersama anak
- Bebaskan anak untuk eksplorasi dan menemukan cara membiasakan anak melakukan pekerjaan rumah tangga sejak dini
