Penyebab seorang wanita merasa gagal menjadi ibu sebenarntya berawal dari kebingungan, kewalahan, stres pada ibu rumah tangga atau stres karena menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir yang dirasakan saat membersamai anak. Kebingungan yang disebabkan oleh berbagai tekanan akan membuat ibu melakukan hal-hal yang bisa dikatakan sebagai bad parenting atau menjadi orang tua yang buruk atau gagal.
Seorang ibu yang dulunya merupakan wanita yang kalem, alim, atau lemah lembut pun dapat pula terjerumus ke dalam bad parenting. Seorang ibu dapat melakukan kekerasan fisik kepada anak, tidak menghiraukan anak dan yang jelas tidak mengisi tangki cinta anak setiap harinya.
Bukan tanpa alasan, hal-hal di atas dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
1. Trauma masa kecil
Penyebab yang pertama ialah adanya trauma saat masa kecil ibu. Memiliki orang tua yang melakukan bad parenting juga akan berpengaruh terhadap pola parenting ibu di masa mendatang.
Ibu bisa jadi tak tahu mana yang baik dan benar untuk dilakukan kepada anak, karena sejak kecil ibu sudah terpapar bad parenting dari orang tua ibu. Misalnya, saat ibu melakukan kesalahan di masa kecil, orang tua ibu merespon kesalahan tersebut dengan kemarahan yang luar biasa, maka, saat ibu dewasa, alam bawah sadar ibu pun akan melakukan hal yang sama.
2. Merasa takut
Setelah ibu beranjak dewasa, akan ada ketakutan dalam diri ibu mengenai pola parenting yang akan ibu terapkan ke anak-anak. Hal ini tentu karena ibu tidak mau anak-anak merasakan apa yang ibu rasakan di masa kecil dulu.
Sebenarnya hal ini merupakan hal yang bagus. Namun, jika rasa takut yang dirasakan terlalu berlebihan, ibu justru tidak akan melakukan suatu hal untuk memperbaiki pola asuh terhadap anak-anak dan malah akan melakukan kesalahan yang sama seperti orang tua ibu terdahulu.
3. Sulit meregulasi emosi
Tak hanya merasa takut, ibu juga akan sulit meregulasi emosi. Terbiasa dengan lingkungan yang toxic sejak kecil, membuat ibu kesulitan meregulasi atau mengendalikan emosi ibu saat bersama dengan anak.
Ibu akan kerap membentak anak dan anak pun tak jarang menjadi kaget hingga takut terhadap ibu. Jika sudah terlanjur terjadi seperti ini, ibu pun pasti akan merasa gagal.
4. Anak tidak dekat dengan ibu
Anak yang takut dan terus menerus dimarahi oleh ibu, lambat laun akan menjauh dari ibu. Tentu saja, hal ini terjadi karena anak merasa tidak nyaman saat berada di dekat ibu.
Anak pun dapat merasa khawatir akan dimarahi kembali oleh ibu, sehingga anak akan mencari “tempat” lain di mana mereka dapat merasa aman, nyaman dan disayangi. Biasanya, anak akan mencari kakek nenek sebagai “tempat” yang aman tersebut.
5. Tekanan pihak luar
Adanya tekanan atau komentar dari pihak luar juga dapat menjadi penyebab lainnya dari merasa gagalnya seorang ibu. Pihak luar di sini ialah orang-orang di luar keluarga inti ibu, termasuk juga orang tua, mertua, tetangga dll.
Tak melulu terkait dengan pengalaman bad parenting di masa lalu, komentar orang lain perihal yang paling dasar saja bisa membuat ibu down dan merasa gagal. Misalnya saja ada yang berkomentar mengenai pakaian anak yang tidak lebih baik daripada ibu, maka ibupun dapat merasa gagal karena telah bersikap egois dengan tidak memberikan pakaian yang layak untuk anak.
Solusi agar menjadi ibu yang berhasil
Menyadari dan ingin mengubah perilaku yang menjadi penyebab gagal menjadi ibu merupakan suatu langkah terobosan yang diperlukan dalam mencari cara solusi untuk permasalahan ini. Dengan mau berubah, ibu telah mempunyai niat baik dalam memperbaiki peran, sekaligus juga hubungan antara ibu dengan anak.
Membenahi perasaan gagal tentu tak mudah, apalagi jika sudah berjalan selama bertahun-tahun lamanya. Pastinya dibutuhkan kesabaran, kejujuran, serta kerja keras yang ekstra.
Namun, parenting memang sebuah proses yang tak berkesudahan, maka jangan menyerah untuk terus mencoba beberapa cara di bawah ini guna menjadi solusi agar dapat menjadi ibu yang berhasil:
- Dengarkan anak
Jika orang dewasa saja ingin didengarkan, begitu pun juga anak-anak. Orang dewasa kerap kali menganggap bahwa apa yang dialami atau dihadapi anak bukan merupakan sesuatu yang serius.
Namun, sama seperti orang dewasa, anak-anak pun dapat juga mengalami hari yang buruk, atau pun juga hari yang menyenangkan, dan butuh seseorang untuk mendengarkan ceritanya. Maka, cara pertama agar ibu dapat menjadi ibu yang berhasil adalah dengan lebih mendengarkan anak, memvalidasi perasaannya, mengetahui cara menghadapi anak yang mengalami kekerasan fisik dan menaruh empati atas segala apa yang anak alami.
- Jangan melabeli anak
Cara selanjutnya ada dengan tidak melabeli anak dengan kata-kata yang buruk. Jangan lagi mengulang apa yang orang tua di zaman dahulu lakukan kepada ibu, di mana orang tua dahulu dapat dengan mudahnya mengatakan bahwa anaknya adalah anak yang nakal, tidak mau mendengarkan orang tua, atau sebutan yang tidak layak lainnya.
Alangkah baiknya yang dilabeli adalah perbuatannya, bukan pribadi anak. Daripada mengatakan bahwa anak adalah anak yang nakal, lebih baik katakan saja bahwa yang dilakukan bukan merupakan hal yang baik dan segera koreksi perbuatannya.
- Tunjukkan kasih sayang
Terkadang, masih ada orang tua yang enggan mengungkapkan rasa sayang terhadap anak. Padahal, anak-anak butuh untuk mendengar bahwa ibu sebenarnya sangat menyayangi mereka.
Ada baiknya ibu mencoba untuk mengungkapkan rasa sayang kepada anak setiap harinya secara konsisten. Namun, apabila masih merasa kesulitan, ibu dapat mencoba menunjukkannya saja dengan cara, di antaranya memberikan perhatian, mendukung semua kegiatan positif anak, menerima anak sepenuhnya, menunjukkan kasih sayang secara fisik (mencium dan memeluk anak) dan menghabiskan waktu berkualitas bersama anak, misalnya dengan cara menyiapkan vacation.
- Me time
Mempunyai waktu untuk me time rasanya tidak mudah saat seorang wanita menjadi ibu. Ada banyak alasannya, misalnya sudah kewalahan mengurus anak, sehingga tidak sempat lagi mengurus diri sendiri.
Padahal, kewalahan dan stres yang bertumpuk akan memperburuk perasaan gagal menjadi ibu. Oleh karena itu, ibu perlu menyempatkan waktu untuk me time sejenak sebagai salah satu cara menjadi wanita paling bahagia.