Setiap anak tentunya paling tidak suka jika dimarahi oleh oran tuanya. Namun, sering kali melihat anak bertingkah laku yang menjengkelkan, secara otomatis emosi ibu tentu akan tiba-tiba meluap begitu saja. Dan pada akhirnya emosi tersebut akan ditumpahkan kepada anak. Hal tersebut dapat membuat si anak akan tidak betah dirumah.
Maka, dari itu para ibu tentunya harus lebih bisa untuk mengendalikan amarah mereka. Pasalnya, apabila si ibu berhasil mengendalikan amarah, maka segala hal tentu akan menjadi lebih mudah. Memang, fungsi ibu dalam keluarga tidaklah mudah untuk digantikan, jadi wajar jika sesekali ibu kelepasan meluapkan emosinya.
Sebagai orang tua, tentunya ibu akan dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih bersabar. Bukan hanya pada satu atau dua hal saja, namun untuk banyak hal yang terjadi dalam kehidupan keluarga.
Informasi tentang cara mendidik anak yang ibu dengar dari orang lain terkadang memang terkesan ribet. Tetapi, sebenarnya pada praktiknya tidak semua hal dapat dilakukan dengan sempurna oleh bunda. Apalagi, tanggung jawab ibu terhadap anak memang amat berat terutama dalam hal mendidik secara attitude dan mental anak.
Dari semua hal itu, yang paling sulit ialah menahan diri untuk bersabar dan tidak meluapkan emosi terhadap anak. Mungkin tipe orang yang seperti itu pastinya telah melewati berbagai fase dalam dirinya, dari yang mudah emosi hingga bisa untuk menahan emosi. Sebab, mengubah diri menjadi yang penyabar tidak dapat dilakukan hanya dalam waktu satu malam saja.
Berikut ini tips sabar menghadapi anak, sehingga mom tidak mudah marah dalam menjalankan perannya, yaitu sebagai berikut :
1. Menenangkan diri
Saat Anak bertingkah laku yang mengesalkan atau membuat kecerobohan, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Caranya bisa dengan menarik napas panjang secara perlahan, tahan sebenar, kemudian embuskan secara perlahan.
Mom bisa mengulangi cara tersebut selama beberapa kali hingga diri mom lebih tenang. Mengatur ritme napas secara berulang seperti itu dapat membuat Mom lebih rileks dan tidak terfokus pada amarah yang tersulut. Pikiran Mama pun akan lebih jernih dan tenang.
Untuk membuang sisa amarah yang ada pada diri ibu, bisa dilakukan dengan memikirkan hal-hal positif yang pernah dilakukan oleh si Anak. Memang, perlu adanya persiapan menjadi ibu ruamh tangga, agar kita dapat mendidik anak dengan baik dan nyaman.
2. Mengajak berkomunikasi
Setelah ibu berhasil untuk mengendalikan emosinya, segeralah ajak si Anak untuk berkomunikasi. Tanyakan alasan kenapa anak melakukan hal tersebut, dengarkanlah baik-baik, dan berikanlah pendapat bunda bahwa perbuatan yang ia lakukan tidak baik atau jangan diulangi kembali.
Gunakanlah kata-kata yang netral dan hindarilah kata-kata yang bisa memancing amarah bunda. Yang penting adalah si ibu dapat memahami karakter Anak. Sebagai orang tua, kita harus tahu mana hal yang disukai dan yang tidak disukai oleh anak.
Memang, sulit untuk memilih cara menjadi ibu yang baik buat anak. Tetapi, lambat laun pasti bunda kan menemukan cara yang sesuai untuk mendidik anak bunda.
Berikan pengertian kepada anak bahwa ada tindakan yang boleh dilakukan dan ada tindakan tidak boleh dilakukan olehnya. Sertakan juga alasan agar anak paham alsan bunda tidak suka jika dirinya berbuat Tindakan tersebut.
3. Membayangkan anak seperti bayi
Saat ibu marah dan hampir tidak dapat mengontrol diri, cobalah untuk mevisualkan si Anak saat menjadi bayi. Cara ini bisa dikatakan ampuh untuk mengurangi emosi yang berlebih pada diri snag ibu. Dengan membayangkan si Anak saat menjadi bayi yang dulu begitu bunda sayangi dan selalu mendapat perhatian lebih, rasa marah bunda perlahan-lahan akan mereda dan hilang.
Para ibu bisa mempergunakan cara ini apabila hendak marah. Meski marah meruoakan sifat yang manusiawi, tetap saja Mama harus bisa untuk menahan diri dan berpikir jernih sekalipun si Anak benar-benar melakukan hal yang membuat bunda jengkel.
Selesaikan terlebih dahulu masalah bunda dengan si Anak dengan cara yang lebih tenang tanpa harus dibumbui dengan amarah.
4. Menjaga jarak dengan anak
Setiap ibu yang marah dapat diibaratkan dengan sumbu kompor yang mudah terbakar, tetapi setiap ibu memiliki panjang-pendek sumbu yang berbeda-beda. Cara supaya sumbu amarah ibu tidak pendek adalah dengan tidak mudah untuk terpancing emosi.
Maka, dari itu ibu harus belajar cara melatih kesabaran menghadapi anak agar tidak mudah tersulut amarah oleh perilaku si anak. Saat amarah ibu akan meledak, usahakan untuk mengambil jarak dengan si Anak. Dengan, begitu ibu dapat mengambil waktu untuk beristirahat dengan keluar ruangan.
Ambillah jeda waktu selama beberapa menit untuk menenangkan diri. Dengan adanya jarak literal dari situasi yang penuh dengan amarah, maka emosi ibu bisa tenang lebih cepat.
5. Meminta maaf pada anak
Misal Ketika emosi ibu sudah tak dapat ditahan lagi dan kemudian berakhir dengan meluapkan amarahnya, maka jangan pernah untuk menyalahkan si Anak dan mengatasnamankan mereka sebagai pemicu amarah bunda. Jangan pernah mengatakan hal tersebut pada si Anak. Hal tersebut tentu akan membuat si Anak akan menjadi syok.
Dan bila hal tersebut terjadi maka, jangan ragu untuk meminta maaf kepada si Anak. Ini juga penting supaya Anak tahu bahwa ibu bisa marah tetapi tidak membenarkan marah sebagai cara dalam menyelesaikan masalah. Lebih baik langsung mengatakan kepada si Anak bahwa ibu merasa kecewa dengan tindakan mereka dan jelaskan juga bahwa ibu memang tidak seharusnya membentak mereka.
Dan jangan berlebihan saat meminta maaf pada si Anak sebab ia akan merasa bahwa dirinya menjadi korban atas kemarahan si ibu. Para ibu sebenarnya hanya perlu mengatakan akan mencoba cara yang terbaik dalam mengatasi masalah tanpa harus diiringi oleh amarah.
6. Menjadi bunda adalah impian banyak orang
Kerap kali, para ibu harus mengingat bahwa kondisi lelah mengurus anak yang saat ini dirasakan adalah impian banyak orang di luar sana yang ingin memiliki keturunan. Para ibu yang sudah dipercaya oleh Tuhan untuk memiliki banyak anak, tidak seharusnya untuk meremehkan dan mengeluhkan nikmat yang telah dianugerahkan oleh snag maha pencipta. Dengan mengingat hal tersebut, maka ibu akan lebih bisa untuk menerima keadaan serta bersabar atas lelah serta amarah yang sedang kamu rasakan.
7. Bersyukur
Bersyukur merupakan salah satu hal yang dapat membuat kita lebih sabar dalam menjalani hidup. Bersyukur dilakukan untuk banyak hal, entah itu kesehatan, pekerjaan, keluarga ataupun umur yang masih Tuhan berikan keapda kita.
Jika kita ingat untuk bersyukur, tentunya kita akan memiliki semangat untuk menjalani hari-hari yang berat. Bahkan dalam harimu yang berat, kita dapat terus memiliki kekuatan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
8. Mengenali kondisi dan mencari solusi
Untuk dapat membuat diri merasa sabar, kita perlu mencari tahu, apa yang membuat kita merasa tersulut amarah dan lelah. Apakah karena kelaparan, kekenyangan, atau justru adanya banyak pikiran dan beban dalam diri kita sebagai ibu.
Setelah mengetahui penyebabnya, kita perlu untuk mencari solusi penyelesaiannya. Jika sehingga, masalah satu per satu akan selesai. Tentunya, solusi penyelesaiannya tanpa melibatkan amarah didalamnya. Menjadi ibu yang penyabar anak akan lebih merasa nyaman dengan cara mendidik yang ibu berikan kepada si anak. Jadi, perlu sekali untuk meningkatkan kesabaran dalam diri si ibu.