Setiap ibu pasti akan melakukan hal terbaik demi anaknya, baik itu dalam kesehatan, keamanan, kenyamanan, maupun kualitas pendidikan. Seorang ibu memiliki kewajiban untuk menjalankan tugasnya dengan baik meskipun terkadang hal tersebut kerap melelahkan atau sulit untuk dilakukan, dan untuk mewujudkan itu semua maka penting unyuk mengetahui cara menjadi ibu yang baik buat anak.
Seorang ibu juga wajib mengontrol dan mengawasi setiap pergaulan sang anak, baik dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Karena anak yang salah didikan atau pergaulan akan membuat pribadinya menjadi kurang baik.
Bukan hanya tentang pergaulan, pengaruh teknologi juga mampu membuat anak berubah kepribadian nya. Sebagaimana kita ketahui teknologi menjadi hal yang harus kita akui dan tidak bisa dihindari, dengan membawa pengaruh positif dan negatif tentu hal ini patut menjadi perhatian orang tua.
Banyak masalah yang timbul karena pengaruh teknologi ini karena zaman sekarang semua anak sudah ketergantungan dengan teknologi yang bisa mereka akses melalui handphone mereka. Untuk itu setiap orang tua harus mengerti Tips menjadi ibu yang baik untuk anak dan harus selalu mengawasi penggunaan handphone sang anak, jangan terlalu berlebihan karena hal ini bisa membahayakan.
Untuk memperjelas nya, dibawah ini akan dijelaskan mengenai bahaya handphone bagi perkembangan otak anak, yuk disimak:
1. Mampu membuat konsentrasi dan fokus berkurang
Saat anak terbiasa bermain handphone hal pertama yang akan menjadi dampak negatifnya adalah turunnya tingkat konsentrasi dan fokus anak akan suatu hal, meskipun dampaknya ini tidak bisa langsung dirasakan, namun lambat laun gangguan konsentrasi ini akan muncul.
2. Mampu membuat syaraf-syaraf terganggu
Bahaya handphone yang paling parah adalah disfungsinya syaraf syarat dalam tumbuh, biasanya menyerang syaraf motorik. Saat anak sudah mengalami gangguan syaraf ini biasanya setiap gerakan sang anak tidak bisa dikontrol dengan mudah, seperti jari tangan yang bergerak sendiri atau mata yang berkedip tanpa bisa dikontrol.
Apabila hal ini sudah terjadi maka orang tua harus segera memeriksa nya kerumah sakit, karena apabila tidak segera ditangani hal ini sangat berbahaya.
3. Membuat anak menjadi pribadi yang tertutup
Pengaruh yang dirasakan oleh lingkungan saat anak kecanduan handphone adalah menjadi pribadi yang introvert, pribadi ini adalah pribadi yang tertutup dan menganggap sosialisasi menjadi hal yang tidak penting sehingga dia akan asik dengan dunia nya sendiri dan melupakan lingkungan sekitar. Hal ini harus segera diatasi karena apabila berlanjut maka kelak saat dewasa anak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
4. Bisa menimbulkan kerusakan mata
Salah satu tanggung jawab ibu terhadap anak adalah dengan memperhatikan kesehatan sang anak dengan baik. Zaman sekarang banyak kaum muda yang sudah mengalami penyakit mata, salah satunya adalah minus.
Penyebab minus yang paling banyak adalah pengguna handphone yang berlebihan dan terlalu lama. Berarti secara tidak langsung penggunaan handphone berlebihan mampu mengganggu kesehatan.
5. Menimbulkan ketergantungan
Hal yang harus dikhawatirkan adalah anak menjadi ketergantungan handphone, saat anak sudah mencapai fase ini orang tua harus bekerja dengan keras untuk menanggulanginya. Karena tidak bisa dipungkiri apabila anak sudah ketergantungan handphone maka dampak-dampak negatif diatas bisa menimpa pribadi sang anak, salah satunya anaknya yang tidak mau makan dan untuk mengatasinya ibu perlu mengetahui cara mengatasi anak yang susah makan.
Setiap orang tua harus senantiasa menjadi penolong pertama saat anak membutuhkan pertolongan untuk itu perlu kesabaran yang ekstra untuk menghadapinya. Untuk itu penting untuk mengetahui tips sabar menghadapi anak kecil karena setiap orang tua harus mampu mengerti setiap kondisi sang anak.
Itulah tadi bahaya handphone bagi perkembangan otak anak dan psikis anak, untuk orang tua lakukan pencegahan sejak dini karena apabila terlambat bukan anak saja yang dirugikan melainkan semua aspek. Selamat membaca semoga bermanfaat dan terima kasih.