Dilansir dari situs HelloGiggles.com, sebuah survey berskala nasional yang diselenggarakan oleh CNBC pada tahun 2018 lalu menunjukkan bahwa sedikitnya 1 dari 5 orang dewasa mengalami pelecehan seksusal di tempat kerja. Bahkan bukan rahasia umum lagi jika secara signifikan wanita lebih sering mengalami perlakuan enggak mengenakkan itu daripada pria. Nyatanya, pelecehan seksual di tempat kerja bukanlah fenomena baru. Syukurlah, berkat gerakan feminisme yang makin gencar dilakukan dari hari ke hari, setidaknya kasus ini mulai mendapat sedikit perhatian dari khalayak umum.
Sangat penting bagi kita – para perempuan – untuk menyadari bentuk-bentuk pelecahan seksual yang mungkin terjadi sewaktu kita bekerja sehingga kita bisa mengambil tindakan preventif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi kita. Memang, melakukan tindakan pencegahan maupun penanganan terhadap kasus semacam ini seorang diri saja bisa menimbulkan ketakutan tersendiri bagi kita. Beruntungnya, beberapa ahli membeberkan beberapa langkah tepat untuk menghadapi pelecehan seksual di tempat kerja yang bisa kita terapkan sebagai bentuk perlindungan diri.
Bentuk aliansi
Karena berdasarkan apa yang terjadi di lapangan, kalau pelecehan seksual itu secara disayangkan menimpa kita, maka besar kemungkinannya jika ada orang lain yang juga menjadi korban. Langkah tepat untuk menghadapi pelecehan seksual di tempat kerja yang pertama adalah dengan saling mendukung satu sama lain sebagai pihak yang dirugikan dari tindakan tidak bermoral ini.
Di saat yang sama, kalau kamu menyaksikan seorang pegawai di kantormu dilecehkan, cara menjadi wanita kuat di situasi seperti ini adalah dengan melakukan sesuatu. Misalnya, ketika beberapa rekan kerja membuat guyonan dengan topik yang menjurus pada pelecehan seksual dengan menargetkan seorang pegawai wanita, katakan saja bahwa pembicaraan semacam itu sangat mengganggu. Jangan sampai kamu ikut-ikutan membiarkan hal yang sama sekali enggak bisa dibenarkan itu dengan ikut tertawa seperti yang lainnya. Jangan pernah berniat menjadi bagian dari sesuatu yang jelas-jelas salah, okay?
Catat tiap pelecehan seksual yang terjadi
Pelecehan seksual biasanya diawali dengan kesalahan yang enggak disengaja, atau si pelaku enggak menyadari bahwa apa yang ia lakukan sebenarnya salah. Tapi ketika si pelaku merasa bahwa tindakannya tersebut tidak mendapat penolakan dari korban, pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja.
Jadi, penting untuk diingat bahwa korban harus mencatat tiap bentuk pelecehan seksual yang menimpanya secara terperinci sebagai referensi atau bukti yang bisa digunakan untuk melaporkan pelaku pada atasan atau HRD di perusahaan tempatnya bekerja. Ini menjadi langkah tepat untuk menghadapi pelecehan seksual di tempat kerja yang kedua plus cara menjadi wanita berkharisma kuat agar kamu enggak gampang diremehkan orang lain.
Tulis dengan jelas siapa yang melakukannya, kapan pelecehan seksual itu terjadi, dimana lokasinya, dan pastikan apakah ada saksi yang bisa memperkuat bukti tersebut. Untuk berjaga-jaga, korban juga dianjurkan untuk menyalin bukti tersebut di berbagai media yang memungkinkan, seperti e-mail, memo, pesan singkat, atau foto.
Segera laporkan komplain resmi
Dilansir dari pernyataan Ryan Mahoney – pengacara yang telah berpengalaman dalam menangani kasus pelecehan seksual pada perempuan – ia menyarankan agar korban segera mengadukan keluhan secara tertulis pada atasan atau HRD perusahaan jika ia menjadi target dari pelecehan seksusal di tempatnya bekerja. Jika pelaku adalah seseorang dengan jabatan yang lebih tinggi, maka korban dianjurkan agar melaporkan kasus tersebut pada orang lain yang juga menempati jabatan manajemen. Cara menjadi wanita hebat dalam kasus seperti ini adalah dengan bersikap proaktif secepat mungkin.
Apapun cara yang kamu gunakan untuk melaporkan keluhan tersebut, pastikan bahwa kamu tetap mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh undang-undang yang berlaku di perusahaan. Semakin cepat kamu mengajukan komplain, maka semakin baik – sebab enggak banyak orang tahu bahwa kasus yang melibatkan pelecehan seksual memiliki batas waktu hingga 180 hari setelah terjadinya insiden tersebut agar bukti-bukti dianggap valid oleh pihak berwajib – jadi jangan segan-segan untuk memulai proses penyelidikannya sedini mungkin.
Hadapi pelaku dengan tegas ketika pelecehan terjadi
Jika si pelaku menyentuhmu di bagian tubuh yang membuatmu enggak nyaman, kamu harus memberitahunya dengan sikap tenang namun tetap tegas. Gunakan bahasa tubuhmu untuk menjelaskannya sembari menjaga kontak mata dengan si pelaku. Penanganan secara langsung seperti ini ampuh untuk menyadarkan si pelaku bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Trik ini juga efektif untuk membuatnya menjauh dan menjaga jarak darimu. Well, ini bisa dilakukan dengan mencoba hal yang tidak disukai pria seperti memintanya untuk pergi atau memberitahunya bahwa kamu enggak suka dengan sikapnya itu.
Sangat disayangkan bahwa pelecehan seksual dapat menimpa siapa saja, baik di lingkungan sosial ataupun tempat kerja. Siapa saja berhak untuk menjalani kehidupan karier yang nyaman dimanapun ia bekerja, enggak terkecuali kita. Pelecehan seksual terjadi karena tidak adanya keberanian dari korban untuk menghadapi si pelaku, namun hal ini bisa berubah selama korban tidak ragu untuk menyuarakan ketidakadilan yang ia terima. Kami harap beberapa langkah tepat untuk menghadapi pelecehan seksual di tempat kerja ini bisa memberikan sedikit keberanian pada para wanita untuk melakukan hal-hal yang memang sudah sepatutnya dilakukan. Stay safe, Ladies.