Menggendong bayi merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh para wanita yang telah memiliki anak. Selain karena tradisi, menggendong bayi juga memiliki manfaat tersendiri bagi si bayi. Bayi yang digendong oleh ibunya akan merasa aman dan nyaman. Hal ini karena bayi, terutama yang baru lahir, memang masih merasa bahwa dirinya adalah individu yang menyatu dengan sang ibu.
Selain itu, berada dekat dengan bayi akan melepaskan hormon oksitosin dalam tubuh ibu, sehingga akan mempererat bonding antara ibu dan bayi, dan juga sangat membantu dalam mengurangi resiko depresi dan gangguan kecemasan pascamelahirkan. Namun, menggendong bayi bisa sangat merepotkan juga bagi ibu.
Sebagai wanita, baik itu ibu rumah tangga atau pun wanita karir, ada banyak hal yang harus dilakukan di samping hanya menggendong bayi seharian penuh. Untuk itu, diperlukan sebuah alat yang bernama gendongan bayi untuk mempermudah aktivitas ibu.
Dengan menggunakan gendongan bayi, ibu akan dapat lebih bebas bergerak dan bayi pun dapat tetap nyaman berada dalam gendongan ibu. Berikut adalah beberapa tips memilih gendongan bayi yang tepat yang bisa menjadi patokan sebelum membeli gendongan bayi:
1. Bisa Digunakan dalam Jangka Waktu yang Lama
Gendongan bayi memiliki beberapa model. Orang pada jaman dahulu, menggendong bayi dengan menggunakan kain jarik. Hingga sekarang pun, kain jarik masih digunakan untuk menggendong bayi.
Sementara itu, gendongan bayi yang lebih modern biasanya memiliki tiga model:
- Wrap atau gendongan menyerupai kain
- Carrier atau hipseat
- Ring sling
Yang terpenting, apapun model gendongan bayi yang akan dipilih ibu, pastikan gendongan tersebut bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, karena tak hanya saat bayi saja seorang anak akan minta digendong. Hingga usia balita pun, anak akan masih sering digendong. Maka, dengan memilih model gendongan yang bisa digunakan dalam jangka waktu lama, ibu pun juga akan bisa menghemat pengeluaran.
2. Pas dengan Tubuh Bayi dan Penggendong
Setelah menemukan model gendongan bayi yang paling cocok, selanjutnya adalah mempertimbangkan ada atau tidaknya pengatur ukuran atau panjang pendek gendongan. Hal ini berguna jika gendongan bayi akan digunakan tidak hanya oleh ibu, namun juga ayah atau keluarga dekat lainnya.
Gendongan bayi yang dapat diatur panjang pendeknya akan terasa pas bagi siapa pun penggunanya. Dan juga, jika bayi bertumbuh, ukuran gendongan pun dapat disesuaikan pula dengan besar dan panjangnya tubuh bayi.
3. Disesuaikan dengan Cuaca
Perlu diketahui bahwa bayi mudah sekali merasa tidak nyaman dengan cuaca tertentu. Apalagi, ditambah dengan cuaca di Indonesia yang sering tidak menentu. Maka, perlu memilih gendongan yang pas dengan cuaca apa pun, sehingga si kecil pun merasa nyaman dan tidak mudah rewel.
Ada baiknya memiliki minimal dua buah gendongan yang terbuat dari bahan yang berbeda, misalnya:
- Saat musim kemarau
Saat musim kemarau, bayi akan mudah sekali berkeringat. Karenanya, perlu memakai gendongan yang terbuat dari bahan kaos agar bayi tetap nyaman dan tidak kegerahan saat digendong. Gendongan dengan bahan kaos biasanya terdapat campuran bahan spandeks, sehingga gendongan tersebut akan menjadi elastis dan terasa sejuk di kulit bayi.
- Saat musim penghujan
Saat musim penghujan, ibu perlu memastikan bahwa tubuh bayi dapat terjaga agar tetap hangat. Selain menggunakan minyak telon dan pakaian tebal, pilih juga jenis gendongan yang terbuat dari bahan yang tebal. Bahan kain gendongan bayi yang nyaman digunakan saat musim penghujan, antara lain bahan fleece, katun tebal atau rajut.
4. Desain yang Ergonomis
Apa yang dimaksud dengan desain yang ergonomis? Desain gendongan bayi yang ergonomis tidak mengacu pada model gendongan tertentu. Desain yang ergonomis memiliki arti bahwa gendongan tersebut harus nyaman dan efektif digunakan untuk bayi, maupun penggendongnya.
Gendongan bayi yang ergonomis memiliki kriteria sebagai berikut:
- Bagi pengguna: gendongan harus nyaman digunakan, tidak menekan area bahu dan punggung, serta lebih baik yang ada bantalannya pada bahu dan pinggang.
- Bagi bayi: gendongan harus dapat menopang berat badan bayi dengan sempurna, mempunyai ukuran yang pas dengan ukuran tubuh bayi, serta harus dapat menumpu bagian pinggul, panggul dan tulang belakang bayi.
5. Mudah Perawatannya
Tips memilih gendongan bayi selanjutnya ialah pilih gendongan yang mudah dalam perawatannya. Sebab, air liur bayi sering kali menetes dan kemudian mengenai kain gendongan ketika digunakan. Air liur bayi akan meninggalkan bekas noda dan ini perlu dibersihkan dengan cara dicuci. Belum lagi jika bayi juga suka menggigit kain atau tali yang terdapat pada gendongan.
Apalagi jika ditambah pula dengan sisa-sisa makanan menu MPASI 4 bintang untuk bayi atau susu yang bisa saja tumpah atau terciprat di kain gendongan. Maka, dengan memilih gendongan bayi yang mudah perawatannya, mencuci gendongan akan terasa mudah dan gendongan pun tidak cepat rusak.
6. Mempertimbangkan Berat dan Ukuran Gendongan
Mempertimbangkan berat dan ukuran gendongan bayi tentu berguna saat akan digunakan di luar rumah. Seperti yang telah diketahui bahwa barang bawaan ibu pastilah akan bertambah menjadi dua kali lipat saat bepergian dengan bayi.
Serta, kondisi di luaran belum tentu sama nyamannya seperti ketika berada di rumah. Maka, penting untuk memilih serta membawa gendongan bayi yang ringan, mudah dilipat dan cukup untuk ditempatkan di mana saja, seperti tas ibu atau tas bayi.
Mempertimbangkan berat dan ukuran gendongan bayi juga termasuk ke dalam salah satu tips liburan nyaman bersama bayi dan cara mudik aman bersama anak bayi.