Auditif, visual dan kinestetik merupakan gaya belajar atau cara belajar yang dimiliki masing-masing anak. Setiap anak, memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap ilmu dalam proses pembelajaran. Ada anak yang lebih cepat belajar dengan melihat, mendengar atau melakukan (praktek).
Mengenali gaya belajar anak juga merupakan cara mengatasi anak slow learner dan cara menghadapi anak bodoh dalam belajar. Ini juga tips menjadi ibu yang sukses mendidik anak berprestasi. Agar lebih jelasnya, berikut akan dibahas cara menghadapi anak yang auditif, visual dan kinestetik dalam belajar.
Anak Auditif (Auditory Learner)
Anak dengan gaya belajar auditif merupakan anak yang lebih cepat belajar dari apa yang ia dengar. Cara menghadapi anak yang auditif dalam belajar adalah :
1 . Belajar dengan berdiskusi
Anak yang auditif sebaiknya diberikan gaya belajar seperti berdiskusi. Baik itu diskusi di sekolah dalam sebuah kelompok belajar ataupun diskusi dengan guru dan orang tua dirumah.
2. Melakukan Tanya jawab
Cara menghadapi anak yang auditif dalam belajar berikutnya adalah dengan memberikan sesi tanya jawab pada anak. Metode belajar seperti ini akan disukai oleh anak dan membuatnya lebih cepat menyerap ilmu yang didapat.
3. Memberikan materi melalui Presentasi
Selain sesi diskusi dan tanya jawab, memberikan materi pelajaran melalui presentasi juga sangat tepat bagi anak yang auditif ini. Melalui materi presentasi, anak akan lebih cepat paham dan mengerti.
Anak Visual (Visual Learner)
Berbeda dengan anak auditif yang lebih mengutamakan indera pendengaran dalam belajar, anak visual learner justru lebih mengedepankan indera penglihatan dalam belajar. Anak akan cepat menyerap materi yang diberikan dari apa yang ia lihat. Cara menghadapi anak yang visual learner adalah : [AdSense-B]
1. Memanfaatkan multimedia
Dalam memberikan pelajaran pada anak yang visual learner, lebih tepat dengan menggunakan perangkat multimedia yang menghasilkan gambar visual. Salah satunya adalah melalui video yang juga merupakan cara mengatasi anak malas belajar karena bosan.
2. Materi belajar yang disertai gambar
Cara menghadapi anak yang visual learner adalah dengan menghadirkan buku-buku pelajaran yang disertai dengan gambar dan ilustrasi. Gaya belajar yang seperti ini akan membuat anak visual learner lebih cepat menangkap pelajaran.
3. Manfaatkan stabilo
Sudah tidak asing lagi bukan jika ada seseorang yang sering mencoret buku bacaannya untuk menandai hal-hal penting yang ia temukan dalam bacaannya? Gaya seperti ini juga tepat dilakukan sebagai cara menghadapi anak yang visual learner. [AdSense-A]
4. Ekpresif dalam menyajikan materi
Anak yang visual learner akan cepat menangkap informasi penting dari apa yang ia lihat. Maka dari itu, saat mengajarkan anak sesuatu hal, jangan lupa untuk menggunakan mimik wajah dan bahasa tubuh yang menggambarkan ucapan yang disampaikan.
Anak Kinestetik
Anak yang kinestetik merupakan anak yang lebih cepat menyerap ilmu baru dengan mengerjakannya secara langsung alias melalui pratikum. Berikut cara menghadapi anak yang kinestetik :
1. Belajar sambil bereksperimen
Jangan hanya memberikan materi melalui perkataan kepada anak yang kinestetik, namun ajak juga anak untuk terjun langsung untuk bereksperimen dan bereksplorasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Ini juga bisa untuk cara mengatasi anak yang jenuh belajar di rumah.
2. Dorong anak untuk lebih aktif bergerak
Anak yang menganut gaya berlajar kinestetik sebaiknya banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan. Berbagai kegiatan bisa diberikan kepada anak yang kinestetik, tujuannya untuk melepaskan energi yang berlebih pada anak yang membuatnya tidak bisa belajar dengan tenang.
3. Jangan paksa anak belajar dalam waktu yang lama
Anak yang kinestetik biasanya sulit diam dan tenang saat belajar. Oleh karena itu, jangan berikan sesi belajar dalam waktu yang lama dan memaksa anak untuk berlajar dengan tenang. Lebih baik biarkan anak belajar sambil mengunyah permen karet atau mendengarkan musik untuk mengalihkan energinya yang berlebih.
Demikianlah cara menghadapi anak yang auditif, visual dan kinestetik dalam belajar dan bisa menjadi cara agar anak mau belajar sesuai gaya yang ia sukai. Dan yang penting dalam mendidik anak agar pintar adalah orangtua dan pengajar harus tahu cara menghadapi anak dengan sabar meski kesulitan dalam memberikan pelajaran.