Muda, cantik, sukses dan berbakat itulah yang mungkin mengambarkan sosok Mesty Ariotedjo. Lahir dengan nama lengkap Dwi Lestari Ariotedjo dari pasangan Ari Prabowo Ariotedjo dan Ari Laksmigati.
Mesty memang lahir dari latar belakang keluarga yang mapan, ayahnya merupakan buisness executive sedangkan ibunya merupakan sosok sosialita terkemuka di Indonesia yang amat setia dengan kerudungnya. Sedangkan sang kakek Sri Bima Ariotedjo merupakan duta besar Indonesia untuk Philipina pada masa pemerintahan presiden Soeharto.
Lahir dari keluarga kaya bukan berarti membuat Mesty ongkang ongkang dan mengandalkan status kedua orang tuanya sebagaimana kisah sukses aulia halimatussadiah. Berbekal kondisi finansial yang mumpuni ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas kedokteran dan lulus pada tahun 2012.
Setelah lulus ia kemudian bekerja di bawah Aman Pulungan dan menjabat sebagai Associate di divisi endokrinologi. Bukan hanya dikenal sebagai seorang dokter, Mesty juga merupakan seorang model dan juga si cantik ini amat piawai bermain harpa.
Cerita Tentang Wecare
Ia menjadi wanita berpengaruh di indonesia yang tidak hanya cantik, dan cerdas tapi juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian terhadap anak anak. Terbukti sejak tahun 2009 ia telah menjadi pembicara untuk Yayasan Jantung Indonesia. Selain itu juga Mesty juga mengatur 4 komunitas keluarga anak NCD di Indonesia. Diantaranya FOSTEO (Osteogenesis Imperfecta), KAHAKI (Hiperlasia Adrenal Kongenital), IKADAR (Diabetes Tipe 1) dan YTI (Turner Sindrom).
Mesty bahkan tidak sungkan untuk bekerja di daerah pelosok seperti di Flores. Disana ia bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit kelas tiga, yakni Rumah Sakit Ruteng yang merupakan satu-satunya rumah sakit terbesar yang ada di Flores.
Flores sendiri merupakan bagian dari wilayah Indonesia yang dikenal memiliki kasus dengan kematian tertinggi pada anak dan ibu. Kurang lebih tinggal dan menetap selama satu tahun disana membuat Mesti sebagai ciri ciri perempuan cerdas melakukan penelitian tentang status gizi anak-anak di desa Manggarai di Nusa Tenggara Timur.[AdSense-B]
Tergerak akan kondisi ini, membuat ia dan rekan rekannya kemudian mendirikan Wecare. Sebuah situs yang dibangun untuk mengumpulkan dana bagi pasien yang berada di daerah pedalaman, yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang optimal.
Selain memberikan pelayanan rumah sakit yang optimal. Wecare juga memperhitungkan biaya pasien untuk makan, akomodasi, biaya kontrol berobat, biaya premi JKN pasien dan juga biaya transfer pasien ke pusat rujukan.
Wecare.id juga memberikan fasilitas dalam pembuatan JKN bagi mereka yang belum memiliki akses menggunakan JKN. Melalui situs Wecare pendonor bisa melihat calon pasien yang ingin mereka bantu. Jumlah donasipun bisa dimulai dari 50 ribu rupiah.
Sistem pendonasian juga tranparan sehingga anda bisa melihat penggunaan uang yang anda donasikan. Kemudian tugas para doktet ialah menyeleksi pasien yang memiliki tingkat sembuh yang tinggi dan dapat kembali sehat dan menjalani kehidupan secara optimal. [AdSense-C]
Saat ini sudah ada sekitar 117 pasien yang dibantu oleh Wecare mukai dari mereka yang tingga di Sumatera hingga Papua. Jumlah pendonor yang terdaftar adalah 3.585 dengan total donasi senilai 1,6 miliar. Tentunya jumlah ini akan semakin terus bertambah seiring dengan meningkatnya kepeduliaan akan kesehatan masyarakat terutama mereka yang kurang mampu. Pastinya Indonesia masih banyak membutuhkan sosok Mesty Mesty yang lain yang bukan hanya memiliki jiwa muda yang enetgik tapi juga kepedulian untuk membantu orang lain.
Nah itulah tadi, Mesty Ariotedjo sosok dibalik Wecare.id. semoga ceritanya dapat menginspirasi kita semua untuk tidak berhenti dan terus menanamkan kepedulian terhadap orang lain. Sebagaimana wanita muda dan sukses lainnya seperti angelina tjahyadi , grace tahir , Carline darjanto, leonika boediutomo , Veronika linardi dan catherine hindra sutjahyo . Semoga artikel ini dapat membantu.