Kebanyakan orang ketika akan beraktivitas pagi bakal terlebih dahulu melakukan makan pagi. Hal ini sudah menjadi kebiasaan dan memang keharusan untuk memberikan asupan agar fit saat beraktivitas seharian.
Apalagi bagi anak, sarapan akan memberikan tenaga saat sekolah. Tetapi akan menjadi gangguan ketika setelah makan menjadi mual sehingga Anda sering bingung bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan.
Untuk itulah, sebaiknya ketahui dulu apa penyebabnya. Hal tersebut bisa jadi menjadi tanda adanya gangguan penyakit tertentu. Dan biasanya akan diikuti pusing, perut kembung, sakit pada perut, dan badanya akan merasa tidak enak.
Penyebab Mual Setiap Sarapan
Rasa mual sehabis sarapan yang terjadi berasal dari banyak faktor. Hal tersebut termasuk tanggung jawab ibu terhadap anak untuk mengenali penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, mual dapat diminimalisir.
Penyebabnya bisa karena masalah pencernaan, efek bawaan dari sakit maag atau beberapa penyebab lainnya sebagai berikut:
- Tukak Lambung
Anak yang mual setelah sarapan biasanya menjadi gejala gangguan lambung. Biasanya gejala utamanya adalah mual, muntah, rasa perih di ulu hati, perut kembung, dan hingga penurunan berat badan.
Jika anak mengalami hal tersebut, perlu cara mengatasi anak perut kembung agar tak semakin parah. Jika dibiarkan, mereka bisa terkena dispepsia atau masyarakat biasa mengenalnya adalah sakit maag.
Dan akan menjadi parah jika tidak tertangani dengan baik, hal itu membuat akan menjadi sakit tukak lambung. Pada fase ini, luka sudah berada di lapisan lambung atau usus dua belas jari.
Hal ini diakibatkan oleh infeksi bakteri dan bisa juga berasal dari penggunaan obat-obatan anti peradangan nonsteroid (NSAID).
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Pada masyarakat umum, penyakit ini bisa disebut asam lambung. Hal ini terjadi karena isi perut naik ke kerongkongan (refluks) yang menjadikan iritasi pada lapisan kerongkongan. Tanda tersebut berasal karena cincin otot bagian bawah kerongkongan kurang berfungsi dengan baik.
Normalnya otot tersebut menutup setelah makanan masuk ke lambung. Tetapi yang terjadi, otot tersebut tidak menutup sempurna, yang menyebabkan refluks makanan dari lambung kembali ke kerongkongan.
Selain itu, produksi asam lambung berlebihan, hal ini menyebabkan gejala dispepsia seperti pada tukak lambung.
- Alergi
Alergi terhadap beberapa menu sarapan pagi juga bisa menjadi penyebab mual terjadi. Biasanya alergi setiap orang bermacam-macam seperti alergi kacang, telur, kerang, udang dan lain-lain. Hal ini akan diiringi oleh gejala lain seperti pembengkakan mulut serta gatal pada kulit.
Gejala dan Penanganan Mual pada Anak.
Pada taraf hanya mual biasa setelah makan, Anda tidak perlu khawatir. Tetapi jika sudah berada pada level mual yang terus terjadi, dan ada gejala berikut :
- Diare yang berlangsung beberapa hari.
- Nyeri dada.
- Demam lebih dari 30 derajat Celsius.
- Sakit perut yang tidak tertahankan.
- Dehidrasi dengan gejala kulit dan mulut kering serta disertai pusing, lemas, tidak bisa buang air, dan detak jatung meningkat.
- Muntah parah.
- Terdapat darah dalam muntah, dengan warna merah segar.
Maka jika terjadi beberapa gejala tersebut, Anda perlu melakukan cara mengatasi anak sakit perut dan harus menghubungi dokter karena harus ditangani lebih lanjut.
Dan jika tidak terjadi gejala di atas, Anda bisa menyuruh anak untuk tidak sarapan dengan makanan berat terlebih dahulu, baru setelah 15 hingga 30 menit bisa memakan makanan berat. Tetapi hal itu juga harus dalam porsi yang kecil, sampai mereka terbiasa.