Siapa bilang bisnis catering hanya cocok dilakoni oleh para ibu rumah tangga yang berusia dia atas 40 an. Buktinya seorang wanita muda kelahiran 11 September 1985 meraih kesuksesan berkat bisnis catering online yang di dirikannya.
Tidak main-main keberaniannya memilih bisnis food commerce Berrykitchen membuahkan hasil dengan dinobatkannya Berrykitchen dengan label investasi seri A. Tentunya ini bukanlah sesuatu yang di raih secara instan, sebab Cynthia tidak memiliki latar belakanh di bidang kuliner, lalu bagaimana kisah suksesnya bersama Berrykitchen simak selengkapnya.
Cynthia dan Berrykitchen
Cynthia merupakan alumni Jurusan Hubungan Masyarakat dari Universitas Pelita Harapan. Sesungguhnya Cynthia bukanlah perempuan yang gemar memasak, serta sama sekali tidak memiliki pengalaman yang mumpuni dalam bidang bisnis.
Bahkan awal karirnya ia sempat melakoni pekerjaan sebagai karyawan di bidang hubungan masyarakat dan pemasaran sebagaimana kisah sukses Merrie elizabeth dan mesty ariotedjo dan aulia halimatussadiah . Salah satunya adalah menjadi tim kreatif di stasiun TV RCTI, Manajer Humas di Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), serta Account Manajer di Groupon Indonesia.
Namun, berkat dukungan sang suami Ferry Tenka, yang memang sudah memiliki pengalaman di bidang startup, Cynthia pun mulai tergerak untuk merintis startupnya sendiri. Pada tahun 2012 ia mulai membuka online catering dengan nama Berrykitchen. Berrykitchen merupakam satu-satunya perusahaan catering yang menawarkan 15-20 menu berbeda setiap harinya. Semua menu ini dapat dipesan secara online melalui situs Berrykitchen.
Hingga saat ini Berrykitchen mengklaim telah melayani hampir 245 ribu kotak pemesanan makanan untuk 7.000 pelanggan. Tentunya kesuksesan ini mengantarkan Berrykitchen menjadi salah satu perusahaan startup yang mendapatkan kepercayaan investasi 500 juta dari ANGIN yang merupakan sebuah jaringan Angel Investment yang dibentuk GEPI (Global Enterpreneurship Program indonesia). Belum lama ini juga Berrykitchen berhasil mendapatkan investasi senilai 1.25 juta dolar Amerika atau setara dengan 1,66 milyar rupiah dari Sovereign Capital.
Hal ini tentu menjadi sesuatu yang tak diduga-duga, sebab tentunya dana ini dapat dipakai untuk mengembangkan bisnisnya hingga lima kali lipat lebih besar dari sekarang. Ketika ditanya berasal darimanakan nama Berrykitchen, Cynthia menjelaskan bahwa tidak ada arti khusus dibalik pemberian nama itu hanya saja ia mencari nama yang memang mudah diingat oleh konsumen. Cynthia melihat bahwa bisnis catering dan online akan menjadi segmentasi pasar yang baru dan memiliki prospek yang masih terbuka. [AdSense-B]
Terlebih lagi berangkat dari pengalamannya sebagai ciri ciri wanita cerdas saat masih bekerja sebagai karyawan yang kesulitan mendapatkan makanan yang sehat, higenis dan pastinya bisa memilih sendiri menunya. Tentunya inovasi yang diberikan oleh Berrykitchen dimana setiap konsumen bisa memilih menu makanan sendiri dan memadu padankan dengan selera mereka, sekaligus kemudahan dalam pemesanan yang hanya cukup dilakukan secara online tanpa harus memegang gagang telepon.
Tentunya hal ini juga didukung oleh kemudahan pelayanan yang diberikan yakni tanpa ada minimum pemesanan dan juga tambahan biaya pengiriman, membuat Berrykitchen menjadi pilihan makan siang bagi banyak karyawan.
Itulah tadi bagaimana Cynthia Tenggara bercerita tentang Berrykitchen. kesuksesannya dalam merintis bisnis pasti dapat menjadi inspirasi bagi banyak wanita diluar sana sebagaimana juga kisah sukses yang dialami oleh grace tahir, leonika boediutomo , angelina tjahyadi , carline darjanto , veronica linardi dan catherine hindra sutjahyo . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.