Tantrum merupakan kondisi dimana anak menjelaskan dan memperlihatkan rasa marahnya secara berlebihan, seperti mengamuk, memukul, membanting barang atau berteriak. Meski hal ini biasa terjadi pada anak-anak sebagai cara ia berekspresi dan berkomunikasi, namun sangat penting untuk bisa menangani anak yang tantrum ini dengan baik.
Pada kondisi tertentu, kita tidak bisa membiarkan anak terus-terusan menangis, marah dan tantrum yang malah mungkin bisa menjadi kebiasaan. Sementara, ketika keinginan anak tantrum jika terus-terusan diikuti hanya membuat ia tumbuh menjadi anak egois dan berkebiasaan buruk. Baiknya simak cara mengatasi anak tantrum berikut ini.
- Tetap tenang saat anak tantrum.
Jangan terjebak emosi saat anak mulai tantrum karena menginginkan sesuatu. Berusahalah untuk tetap tenang dan tidak memarahinya. Memarahi anak yang tantrum hanya akan membuat anak semakin menjadi-jadi. Bahkan memarahi anak dengan keras dan kasar agar ia tenang biasanya tidak akan efektif, lebih baik bujuk anak dengan lembut agar ia merasa lebih tenang dan tidak merasa diabaikan. Maka dari itu sebagai ibu harus tahu cara sabar menghadapi anak rewel dan suka tantrum ini.
- Ajak anak bernegosiasi.
Saat anak tantrum buatlah ia tenang terlebih dahulu dengan bernegosiasi dengan anak. Mintalah anak untuk diam dan bersikap tenang jika keinginannya ingin direspon dengan baik. Buatlah anak mengerti bahwa amukannya tidak akan membuahkan hasil seperti yang ia harapkan. Negosiasi ini juga bisa diterapkan sebagai cara mengatasi anak cepat marah.
- Bicarakan perihal keinginan anak setelah ia tenang.
Setelah anak tenang, ajaklah ia untuk berbicara tentang apa yang ia inginkan sebelumnya. Berikan penjelasan yang jelas agar anak mengerti kenapa keinginannya belum bisa terpenuhi. Jangan hanya berkata ‘tidak’ atau ‘tidak boleh’ pada anak, tapi iringilah dengan penjelasan yang mudah ia pahami dan mengerti. Jelaskan juga akibat yang bisa terjadi jika ia terus merengek menginginkan sesuatu.
- Jangan biasakan memberikan janji palsu.
Sering kali kita menangani anak tantrum agar ia segera tenang dengan memberikan iming-iming dan janji palsu yang pada akhirnya membuat anak kecewa. Sekali dua kali mungkin anak bisa terayu, namun lama kelamaan anak justru kehilangan kepercayaannya terhadap perkataan orang tuanya.
Akibatnya bujukan dan rayuan tidak akan lagi mempan untuk mengatasi rengekan anak, malah anak yang tantrum makin sullit untuk dikendalikan jika ia telah kehilangan kepercayaan. Ini adalah tips menjadi ibu yang baik untuk anak dalam mendidiknya. [AdSense-B]
- Jelaskan pada anak bahwa yang ia lakukan ini bukanlah sikap yang baik.
Ketimbang berbalik memarahi anak, lebih baik tenangkan anak dengan berbicara kepadanya. Jelaskan pada anak bahwa sikapnya ini sangatlah tidak baik dan tidak sukai banyak orang serta membuat ia terlihat menjadi anak yang nakal.
Biasanya anak kecil tidak akan suka jika dirinya dianggap anak nakal, anak kecil selalu suka dengan pujian sebagai anak yang baik. Jelaskan pula pada anak, bahwa anak yang baik tidak akan bersikap buruk seperti ini. Hal ini juga bisa diterapkan pada cara mengatasi anak yang suka melawan orang tua.
- Cari objek untuk pengalihan.
Buatlah tantrum pada anak segera mereda dengan mengalihkan perhatian anak kepada objek lain. Seperti memberikan makanan atau mainan kesukaan anak atau menemukan objek lain disekitar yang bisa menarik perhatian anak. Bisa juga dengan mengajak anak bermain atau beraktivitas menarik lainnya. Hal ini akan membuat anak lupa dengan keinginan yan membuatnya tantrum. Anak-anak biasanya perhatiannya juga mudah teralihkan terhadap sesuatu yang baginya menarik. [AdSense-C]
- Tenangkan anak dengan pelukan.
Pelukan adalah tempat yang paling nyaman saat diri sedang emosi. Begitu juga bagi anak-anak, pelukan orang tua juga bisa meredakan kekesalan dan amarah sang anak. Saat anak mulai menunjukkan gejala tantrum, segeralah peluk anak dan dekap ia untuk beberapa saat sambil mengucapkan kata-kata yang bisa membuat ia tenang. Sebisa mungkin alihkan juga perhatiaa anak kepada hal lain yang lebih menarik. Hal ini juga bisa dilakukan sebagai cara mengatasi anak emosional.
- Segera menuruti keinginan anak saat tantrum itu adalah sebuah kesalahan.
Tidak ingin dipusingkan dengan rengekan dan sikap anak yang tantrum sering kali membuat orang tua menyerah dan memilih untuk mengikuti kemauan anak. Hal ini justru kesalahan, karena akan meninggalkan kesan pada anak bahwa sikap tantrumnya itu adalah senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang ia mau. Berikan juga contoh yang baik pada anak dengan cara menjadi ibu teladan.
- Penuhi keinginan anak setelah ia bisa menenangkan diri.
Jika memang harus mengikuti keinginan anak, jangan segera saat ia tantrum. Tapi tunggulah sampai ia benar-benar bisa tenang. Hal ini akan membuat anak berpikir bahwa usahanya yang ia lakukan dengan marah-marah dan mengamuk hanyalah sia-sia dan tidak bisa dijadikan sebagai senjata. Dengan begitu, perlahan ia akan mulai meninggalkan sikap buruknya ini.
Itulah 9 cara mengatasi anak tantrum saat marah. Fungsi ibu dalam keluarga dan tanggung jawab ibu terhadap anak memanglah memberikan didikan yang terbaik untuk anak, tapi dengan tidak memanjakan setiap keinginan anak. Ciri-ciri ibu yang baik adalah tahu tips sabar mengahadapi anak kecil.