Bunda, pasti bangga ya kalau anak kita selalu punya banyak akal dan pandai di pelajaran sekolah! Memang, punya anak cerdas adalah impian semua orang tua, terlepas itu dari kecerdasan secara emosional ataupun inteligensi. Tapi, sebaik apapun itu, tetap saja sebaiknya Bunda perlu waspada.
Dimana-mana, hal yang terlalu baik itu justru malah tidak baik, lho. Anak cerdas atau cenderung jenius biasanya dikaitkan dengan anak yang susah bergaul dengan sebayanya. Supaya hal tersebut tidak terjadi, Bunda bisa mencoba cara menghadapi anak cerdas yang sudah kami siapkan untuk Anda.
1. Duduk dan ikut membaca bersama anak
Mendampingi dan memberikan cukup pengarahan untuk anak ketika ia sedang membaca atau belajar adalah hal yang mudah untuk menunjukkan cara menjadi ibu penyayang. Meskipun ia jenius, tak lantas membuat Anda bisa lepas kendali begitu saja. Tetap kontrol bahan bacaan anak dan beri penjelasan hal-hal yang masih belum ia mengerti.
2. Utamakan komunikasi
Mungkin anak Anda akan mengalami sedikit kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain karena kelebihan yang ia miliki. Walaupun begitu, dengan menerapkan cara menjadi ibu teladan yang selalu tanggap akan situasi, Anda tetap harus mendekatinya dan menjalin komunikasi dengannya. Dengan demikian, anak akan memahami seperti apa gambaran bercakap-cakap dengan orang lain yang tidak sepertinya.
3. Beri pujian atas prestasinya
Kelebihan dari anak cerdas adalah ia akan sering menjuarai perlombaan atau menempati ranking tinggi. Sesering apapun itu, tetap jangan bosan-bosan memberi pujian untuknya ya, Bun. Dengan begitu, anak akan merasa senang dan makin termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
4. Rangsang rasa ingin tahunya
Terkadang, ia bisa merasa telah tahu segalanya, padahal masih banyak di dunia ini yang bisa ia pelajari. Ajak anak untuk mengamati lingkungan sekitarnya dan tanyakan apa saja yang Anda lihat. Daripada mengatakan hal yang jelas seperti “Dik, lihat itu, ada pesawat terbang!”, coba lemparkan pertanyaan seperti “Dik, fungsi pesawat terbang apa, ya?”. Jika ia belum tahu, maka itu akan menimbulkan rasa ingin tahunya untuk belajar lebih banyak lagi. [AdSense-B]
5. Jadikan setiap momen sebagai waktu belajar
Bimbing ia kapan pun dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik, dan jangan pernah bosan menjawab hal-hal yang membuatnya penasaran. Dengan begitu, Anda tak hanya menerapkan cara menjadi ibu yang baik dan sabar, tapi turut membantunya untuk terus belajar dan memperbanyak pengetahuannya.
6. Dukung anak untuk mencintai hobinya
Mungkin anak Anda yang jenius itu terlalu fokus untuk meraih prestasi setinggi-tingginya di bidang pelajaran sekolah. Tapi, ingatkan kembali bahwa ia juga perlu untuk merilekskan otaknya. Nah, jalankan salah satu fungsi ibu dalam keluarga, yakni sebagai supporter yang baik bagi seluruh anggota keluarga. Ajak anak untuk aktif berpartisipasi dalam melakoni hobi yang ia sukai. Terlebih lagi, semakin banyak orang yang ikut, tentu akan menambah keceriaan suasana.
7. Bantu anak berpikir di luar kotak
Tak hanya anak Anda, tapi Bunda juga perlu jadi kreatif lho, tentunya dengan cara menjadi ibu yang menyenangkan. Anak jenius cenderung terfokus hanya pada satu metode, taktik, bahkan aktivitas dan kesukaan. Arahkan ia untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah ia lakukan supaya ia bisa berkembang dan menjadi kreatif.
8. Perlakukan anak secara adil
Bunda, Anda tentu tahu ‘kan jika tanggung jawab ibu terhadap anak sangat besar? Nah, kalau begitu, Anda tentunya juga tahu ‘kan bahwa sepandai apapun anak Anda, bukan berarti Anda bisa lepas kendali dan jarang mengontrolnya, ya. Jangan merasa bahwa ia tahu segala dan tidak butuh bantuan lagi. Tetap perlakukan anak secara adil dengan memenuhi hak-haknya, termasuk untuk memberinya kasih sayang dan perhatian yang cukup.
[AdSense-C]
9. Beri waktu agar anak mencari jawabannya sendiri
Kebalikannya, jika si kecil termasuk jenius yang banyak tanya dan selalu ingin tahu, tidak ada salahnya sesekali membiarkan ia untuk mencari jawaban dari pertanyaannya secara mandiri. Termasuk dalam tips menjadi ibu yang sukses mendidik anak, Anda tak harus selalu berlebihan atau ekstra ketat dalam mengontrolnya. Sesekali, Anda bisa memberinya kebebasan untuk berimajinasi. Tapi, tetap koreksi jika jawabannya salah, ya, supaya tidak menimbulkan salah paham.
10. Hindari menyebut anak dengan panggilan “jenius”
Dimulai dengan melabeli si kecil dengan panggilan “jenius” yang bisa membuatnya salah kaprah, Anda telah memulai cara menjadi ibu yang baik buat anak cerdas. Dalam masyarakat kita, ada banyak sekali interpretasi terhadap anak jenius yang kurang mengenakkan, seperti kecenderungannya untuk susah bergaul, sombong, dan sok tahu segalanya. Anda harus jadi orang pertama yang tidak membuatnya terbebani dengan kelebihannya tersebut.
11. Jelaskan harapan Anda pada anak sejak dini
Dalam poin terakhir cara menghadapi anak cerdas ini, perlu Anda tekankan sejak dini apa saja keinginan dan harapan Bunda terhadap si kecil. Katakan itu dengan maksud bahwa terlepas apakah ia akan menurutinya atau tidak, Anda tetap akan mendukung pilihan hidupnya selama itu adalah hal yang. Ini juga termasuk sisi positif dari peran ibu dalam psikologi anak sejak dini. Dengan memberi gambarang yang jelas tentang apa yang Anda harapkan untuknya di masa depan, ia bisa mempersiapkan sejak dini tentang bagaimana ia harus mengerahkan kecerdasannya itu dengan bijak.
Bagaimana Bunda, cara-cara dan penjelasan yang kami paparkan di atas? Yah, terkadang bisa jadi sedikit keras kepala, tapi yang pasti setelah mengetahui cara menghadapi anak cerdas dan cara mengatasi anak keras kepala Anda jadi bisa lebih memahaminya, ya. Tentunya, kami harap artikel ini dapat membantu Anda untuk membimbing anak Bunda yang cerdas dan berkemampuan lebih itu dengan baik. Happy parenting, Moms!