Bukanlah suatu permasalahan yang asing lagi ketika kita mendengar betapa susahnya mendorong anak agar mau makan. Sekalinya anak mau makan, biasanya mereka hanya mau makan hal-hal tertentu yang mereka sukai dan jauh dari kata sehat, seperti halnya mereka mengonsumsi junk food. Makanan lainnya yang biasa menjadi kegemaran anak-anak adalah berbagai makanan ringan seperti keripik, cookies, popcorn, dan lain-lain. Suatu hal yang jarang melihat mereka makan snack yang berupa buah, sayuran, atau makanan yang mengandung banyak nutrisi seperti kacang-kacangan atau keju bukan? Pada titik ini, pasti lah kita menyadari bahwa anak kita adalah tipe anak yang pemilih makanan dan dibutuhkan usaha keras untuk mendorong mereka mengonsumsi makanan sehat.
Sebenarnya, kenapa sih anak-anak lebih menyukai junk food daripada jenis makanan – terutama jenis makanan sehat? Jika kita sebagai orang dewasa yang diminta untuk menjawab pertanyaan ini, pastilah jawaban mudah saja karena junk food adalah salah satu jenis makanan yang mudah untuk dikonsumsi; alias cepat saji dan gampang untuk dicari. Namun, apakah anak-anak juga memiliki jawaban yang sama dengan kita?
Baca juga:
Bagi anak-anak, junk food adalah salah satu jenis makanan yang kaya rasa dan memberi mereka asupan energi yang banyak, alias mereka tidak perlu makan lagi dan lagi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, junk food juga menawarkan sensasi renyah yang sejatinya anak-anak suka karena teksturnya yang lebih bisa dirasakan oleh mereka dan lebih kaya rasa daripada mereka mengonsumsi sayuran atau buah. Namun tentu saja kita tidak ingin anak kita menjadi kecanduan atau ketergantungan pada junk food yang apabila dikonsumsi terus-terusan tidak baik untuk kesehatan anak kita, bukan?
Australian Dietary Guidelines menyarankan bahwa sebaiknya anak yang masih berada di bawah usia 8 tahun mengonsumsi setidaknya 200-450 gram sayuran serta buah dalam sehari. Kenapa sayuran menjadi hal yang penting untuk anak? Sayuran memberi asupan energi, vitamin, anti-oksidan, serat, serta air yang dibutuhkan dalam kebutuhan manusia – khususnya anak-anak dan berfungsi untuk meningkatkan fungsi imun anak sehingga anak tidak mudah terserang penyakit. Membiasakan anak untuk mengonsumsi sayuran sejak dini pasti sangat bermanfaat untuk memberi kehidupan yang sehat untuk anak kita ketika mereka sudah beranjak dewasa.
Untuk membuat anak meninggalkan kebiasaan ini – atau setidaknya membuat anak berangsur-angsur meninggalkan kebiasaan mengonsumsi junk food dan mulai mengonsumsi makanan yang sehat pastilah dibutuhkan usaha yang keras. Ketika diminta untuk mengonsumsi makanan sehat, anak cenderung menolaknya, seperti dari tindakan mereka yang justru tidak mau makan, merengek minta makanan tertentu, bersikap lebih nakal dari biasanya, dan lain-lain. Apakah sikap anak ini normal ketika kita memintanya untuk memulai pola hidup yang sehat?
Baca juga:
I told you first, its pretty normal for our childs to do that 🙂 mereka membutuhkan waktu untuk beralih dari mengonsumsi makanan yang mereka suka dan beradaptasi dengan mengonsumsi makanan sehat yang pastinya sangatlah bermanfaat untuk mereka kelak. Namun sebenarnya, apa yang terjadi ketika anak mengonsumi junk food terus menerus tiap harinya atau beberapa kali dalam sehari? Dari mana mereka akan mendapat asupan sayuran, vitamin, mineral, ataupun kalsium yang mereka butuhkan sehari-hari yang sangat diperlukan anak-anak khususnya pada masa pertumbuhan?
[AdSense-B]
Ketika kebutuhan anak akan berbagai gizi yang dibutuhkan sehari-hari tidak terpenuhi, maka hal tersebut akan berdampak buruk terhadap tubuh anak – khususnya daya imun anak yang tidak terlalu bagus dan anak akan cenderung untuk mudah sakit. Bukan hanya itu saja, hal ini bisa berdampak panjang ke depannya untuk anak sebagai orang yang tidak suka sayuran atau bahkan anti terhadap sayuran. Tentu saja kita tidak ingin hal ini terjadi bukan? Lalu, apa yang dapat kita lakukan?
Baca juga:
- Wanita Tergemuk di Dunia
- Olahraga yang Baik untuk Wanita
- Cara Menguruskan Badan
- Cara Menurunkan Berat Badan
Tips Mudah Agar Anak Mau Makan
Nah kali ini, kita akan membahas berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mendorong anak mau makan semua jenis makanan – lebih tepatnya makanan yang sehat tanpa menjadi sang pemilih agar kebutuhan sehari-harinya dapat terpenuhi dengan baik. Hmm… kira-kira strategi apa ya yang bisa kita lakukan agar anak mudah untuk diajak makan? Daripada penasaran, yuk kita simak yang satu ini!
1. Pastikan adanya stok berbagai makanan sehat di rumah
Kita yang selalu menyediakan makanan sehat di rumah dan meminta anak untuk membantu menyimpannya adalah salah satu cara yang tepat untuk mendorong anak untuk makan. Pada cara ini, anak akan belajar tentang barang-barang yang mereka simpan dan kita bisa menjelaskan manfaat apa yang mereka dapatkan ketika mengonsumsi makanan tersebut. Kita juga bisa bertanya pada mereka apakah mereka ingin mencoba buah serta sayuran satu persatu sehingga anak lebih tertarik untuk mencari tahu dan kita bisa bertanya lebih apakah kita bisa memasaknya untuk mereka di waktu makan berikutnya.
2. Mencontohkan untuk mengonsumsi makanan sehat
Cara mendorong anak untuk makan yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah dengan mencontohkan kita rutin mengonsumsi buah atau sayuran dan sesekali bertanya pada mereka apakah mereka juga ingin ikut mencoba mengonsumsinya. Kita juga bisa bercerita pada mereka tentang manfaat yang kita dapat dari buah dan sayuran tertentu, seperti “Mama suka lho makan pisang, soalnya kulit mama bakal halus seperti putri salju” – dan pastinya anak juga ingin tetap cantik seperti tokoh idola mereka. Pada cara ini, kita perlu untuk bersikap senetral mungkin sehingga anak tidak menyadari jika kita sedang mendorong mereka untuk memulai pola makan yang sehat. Selain itu, anak yang melihat rutin mengonsumsi makanan sehat ini akan mencontoh kita sedikit demi sedikit karena mereka hanya mengetahui beberapa jenis makanan – terlebih ketika belum sekolah.
Baca juga:
[AdSense-A]
3. Menyiapkan makanan sehat sebagai menu utama
Kita bisa melakukan hal ini dengan cara menyiapkan buah atau sayuran secara bertahap, dan memperlihatkan pada anak bahwa kita menikmati mengonsumsi berbagai makanan sehat tersebut. Kita tidak perlu meminta anak untuk ikut serta mengonsumsi makanan ini, karena anak akan penasaran dengan sendirinya dan akan mencoba untuk mengonsumsi makanan sehat ini.
4. Mengurangi pembelian junk food
Ketika anak sudah memulai pola makan sehatnya, maka kita bisa berangsur-angsur mengurangi pembelian junk food – yang sekiranya juga mengurangi pengeluaran bulanan kita. Mengurangi pembelian junk food ini bisa kita lakukan karena anak sudah mulai lupa tentang enaknya rasa junk food dan tidak ragu jika buah serta sayuran juga memiliki rasa yang tidak kalah enak. Sesekali kita juga bisa membuat junk food versi rumahan – atau hasil dari masakan kita yang pastinya lebih terjamin kesehatannya ketika anak mulai merajuk lagi mereka menginginkan junk food. Cara ini memang membutuhkan waktu dan kesabaran yang ekstra, tapi cara ini sangat penting agar anak memiliki pola makan yang sehat untuk ke depannya.
5. Memasak bersama
Ketika kita memasak dan melibatkan anak dalam kegiatan ini, anak akan tahu betapa pentingnya mengonsumsi makan sehat untuk mereka dan mereka akan mengingatnya dengan baik mengapa mereka membutuhkan sayuran dan buah sebagai asupan mereka sehari-hari. Anak juga cenderung menikmati cara ini karena orangtua yang meminta pertolongan darinya – dan anak merasa bahwa mereka bisa dipercaya dan dihandalkan oleh kita. pada momen ini, kita juga bisa meminta anak untuk membantu memasak, seperti mengaduk sayuran, menggoreng lauk pauk, ataupun memotong sayuran yang pastinya tetap dalam pengawasan kita. Hal yang perlu diingat ketika menggunakan cara ini adalah kita harus mencari waktu yang tepat karena anak akan cenderung malas ketika mereka sedang tidak dalam mood yang baik dan kita juga membutuhkan waktu yang lama untuk mengajarkan anak tentang satu bahan dan bahan lainnya.
Baca juga:
- Cara Menebalkan Alis
- Bulu Mata Palsu yang Bagus
- Bahaya Sulam Alis
- Akibat Sulam Alis
- Manfaat Sulam Alis
6. Membuat kebun kecil
Membuat kebun di sini bukan berarti kita harus memiliki tanah kosong yang masih luas, karena kita bisa melakukan cara ini dengan menanam berbagai sayuran atau buah yang pastinya tidak membutuhkan ruang yang luas. Nilai terpenting dalam kegiatan ini adalah melibatkan anak kegiatan ini yang berfungsi untuk meningkatkan rasa keingintahuan anak dan penasaran tentang apa yang akan dia dapat ketika mereka berhasil membuat tanaman ini tumbuh dan bisa memanen hasilnya.
7. Membuat permainan ketika kegiatan makan berlangsung
Mendorong anak untuk makan yang termudah adalah melalui permainan – lebih tepatnya dengan membuat cerita ketika anak mulai makan sayuran. Contohnya saja ketika akan mengenalkan anak dengan brokoli, kita bisa menceritakan bahwa dinosaurus atau jerapah yang gemar memakan tumbuh-tumbuhan hijau dan hal tersebut membuat mereka menjadi lebih kuat. Kita juga bisa menambahkan keju atau makanan favorit anaknya pada permainan ini sehingga anak semakin tertarik dengan tokoh yang kita libatkan pada cerita ini.
8. Ajak anak untuk berbelanja bersama
Mengajak dan melibatkan anak untuk berbelanja bahan-bahan utama dari makan malam mereka akan meningkatkan rasa antusias serta minat anak untuk memakan makan tersebut secepatnya. Selain itu, mengizinkan anak untuk memilih makanan yang mereka inginkan juga membuat mereka semakin antusias tentang makanan yang akan mereka makan pada waktu makan berikutnya.
[AdSense-C]
9. Pemberian reward
Tidak bisa dipungkiri jika mengorong anak untuk makan, khususnya untuk mengonsumsi makanan sehat membutuhkan kerja keras. Meminta anak untuk memulai satu gigitan pada makanan baru serta tidak memaksanya untuk menghabiskan makanan tersebut serta ada reward setelahnya merupakan salah satu cara yang bisa kita coba untuk mendorong anak makan atau mencoba hal yang baru untuknya. Adanya pemberian reward akan meningkatkan rasa antusias anak untuk mengonsumsi makanan, khususnya sayuran dan buah serta menjadikan hal tersebut bagi anak untuk mengonsumsi pola makanan yang sehat. Reward di sini bisa berupa kita memberinya mainan atau makanan kecil lainnya.
Baca juga:
- Manfaat Sunblock untuk Wajah Berjerawat
- Manfaat Baby Oil Untuk Kecantikan Wajah
- Manfaat Cuci Muka dengan Sabun Bayi
- Manfaat Minyak Bulus Untuk Wanita
10. Meluangkan waktu untuk makan bersama
Cara ini adalah cara yang paling kita butuhkan untuk mendorong anak mau makan karena pada meja makan, kita akan mendiskusikan berbagai macam hal, seperti apa yang sudah anak lakukan pada hari itu, perkembangan pelajaran mereka, dan lain-lain. pada waktu makan, kita bisa mengamati jenis makanan apa yang disukai oleh anak dan kita bisa memadukannya dengan sayuran. Kita juga bisa menyediakan dessert setelahnya sebagai reward untuk anak karena sudah bersedia memakan apapun yang ada di meja tanpa menyisakannya. Kita juga bisa memberi tahu pada anak tentang dessert apa yang kita sediakan sehingga mereka lebih antusias untuk menghabiskan makanannya.
Nah itu tadi adalah beberapa cara agar anak mau makan yang bisa kita coba dan pastinya mudah untuk dilakukan. Kunci untuk melakukan hal ini adalah SABAR karena anak membutuhkan pengertian yang baik sebelumnya mengenai betapa pentingnya memulai pola hidup makan yang sehat.